ANGKASAREVIEW.COM – Berita mengenai jatuhnya pesawat Antonov An-148 milik maskapai Saratov Airlines, Rusia di dekat Bandara Domodedevo, Moskow, Minggu (11/2), cukup mengejutkan dan juga menimbulkan banyak pertanyaan.
Pesawat hilang dari pantauan radar beberapa menit usai lepas landas menuju Kota Orsk, Orenburg Oblast. Puing-puing pesawat ditemukan di Desa Stepanovskoye, Distrik Ramensky berjarak 25 mil (40 km) dari Bandara Domodedevo.
Otoritas setempat menyatakan, 71 orang yang berada di dalam pesawat nomor penerbangan 6w 703 itu tewas di tempat. Mereka terdiri dari enam awak dan 65 penumpang.
Mengacu pada data di Flightradar24, pesawat lepas landas pada pukul 11.22 siang waktu setempat. Lima menit kemudian pesawat terdeteksi turun 3.300 kaki per menit sebelum sinyalnya hilang di radar.
Salah seorang penduduk di dekat lokasi kejadian mengatakan, ia melihat pesawat jatuh pada saat pesawat tersebut tampak terbakar di udara. Namun keterangan itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Kementerian Darurat Rusia langsung menurunkan 70 unit kendaraan untuk proses evakuasi. Sebanyak 400 orang terlibat memberikan pertolongan pada peristiwa tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan duka cita atas peristiwa memilukan yang terjadi di tengah musim dingin tersebut.
Kementerian Transportasi Rusia menyatakan, dibutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan ini.
Diproduksi sejak 2004
An-148 merupakan pesawat yang baru diproduksi sebanyak 39 unit (42 dengan prototipe) sejak tahun 2004. Pesawat ini dibuat oleh dua pabrikan, yakni Antonov Serial Production Plant (sebelumya bernama AVIANT) di Ukraina dan Voronezh Aircraft Production Association (VASO) di Rusia.
An-148 merupakan versi modifikasi dari An-74 dengan perpanjangan pada bagian badan dan perubahan desain penempatan kedua mesin di sayap. Mesin yang tadinya menyatu dengan sayap, diubah menjadi posisi digantung menggunakan pylon.
Sayapnya sendiri tetap menganut model high wing. Konfigurasi model ini memungkinkan mesin berada agak lebih jauh dari landasan guna menghindari kerikil atau benda-benda kecil yang membahayakan. Tidak heran bila disebutkan, An-148 dapat dioperasikan dari landasan-landasan yang kondisinya kurang bagus.
An-148 bukanlah pesawat jadoel, pesawat ini masuk kategori pesawat komersial modern. Adapun pesawat naas yang digunakan Saratov Airlines (registrasi RA-61704) merupakan produksi VASO tahun 2010. Sebelum digunakan Saratov, pesawat ini dioperasikan oleh Rossiya Airlines.
Pembuatan pesawat bermesin dua ini melibatkan 200 perusahaan penyuplai komponen dari 15 negara. An-148 dibuat untuk menggantikan peran An-24, Tu-34, Yak-40, maupun Yak-42.
Dirancang oleh Biro Desain Antonov sebagai pesawat angkut penumpang maupun kargo, An-148 dibuat dalam beberapa seri dengan kemampuan jelajah antara 2.100 km (An-148-100A) hingga 4.400 km (An-148-100E).
Pesawat berkapasitas 80 penumpang (68-85 orang) ini telah digunakan oleh 10 operator penerbangan termasuk Kementerian Pertahanan Rusia, Kementerian Darurat Rusia, dan Lembaga Kepresidendan Rusia.
Setelah membuat An-148, pihak Antonov kembali mengeluarkan An-158 dan An-178 yang berkapasitas angkut lebih banyak. Untuk An-178, pesawat ini melakukan penerbangan perdana pada 7 Mei 2015.
Terganggunya hubungan diplomatik antara Rusia dan Ukraina terkait masalah Krimea beberapa waktu lalu, berpengaruh juga pada kelanjutan kerja sama antara kedua pabrikan di kedua negera. Masa depan produksi An-148 ikut dipertanyakan dalam hal ini. RONI SONTANI