AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat kedua pembom jarak jauh Tu-22M3M dilaporkan telah melaksanakan penerbangan perdananya dari fasilitas industri pesawat di Kazan. Usai melaksanakan penerbangan, pesawat kemudian mendarat lagi di tempat yang sama.
Pihak Tupolev (bagian dari Rostec) mengatakan, penerbangan dilaksanakan untuk menguji parameter lepas landas dan mendarat.
Selain itu, dalam penerbangan itu juga diuji sistem kendali dan teknologi informasinya.
Seperti Airspace Review kutip dari pemberitaan kantor berita TASS pada Jumat (20/3), pesawat ini selanjutnya akan menjalani pengujian lainnya dalam waktu dekat.
Sementara itu, pesawat uji pertama Tu-22M3M telah mengudara pada 28 Desember 2018.
Seorang sumber dari pihak industri pertahanan mengatakan, hingga Oktober tahun lalu pesawat Tu-22M3M pertama telah melaksanakan penerbangan sebanyak 18 kali.
Tu-22M3M merupakan pesawat hasil peningkatan kemampuan (upgrade) dari versi lama Tu-22M3. Pesawat ini dapat membawa rudal jelajah antikapal Kh-32 (X-32) dan rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah mencanangkan akan meng-upgrade 30 Tu-22M3 menjadi Tu-22M3M. Diketahui, Rusia masih mengoperasikan sekira 60 Tu-22M3.
Program modernisasi ini juga sekaligus meningkatkan usia penggunaan pesawat hingga mencapai 45 tahun.
Prototipe Tu-22M3 (NATO: Backfire-C) terbang perdana pada 1977 dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara Uni Soviet pada 1989.
Roni Sontani