AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia menanggapi pemberitaan yang menyatakan Indonesia telah mebatalkan rencana pembelian jet tempur Su-35.
Rusia belum menerima penolakan resmi perihal pembelian Su-35 dari Indonesia.
Hal itu dikatakan Direktur Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik-Militer Dmitry Shugaev dalam wawancara dengan televisi Russia 24 pada Senin (16/3).
“Tidak ada penolakan resmi, tidak ada yang mengirimi kami dokumen apa pun dalam hal ini dan tidak memberi tahu kami secara lisan. Jadi saya pikir ini adalah informasi yang kurang diverifikasi. Kami berharap kontrak ini akan dilaksanakan, terutama karena Indonesia tertarik untuk memperoleh pesawat ini,” ujar Shugaev seperti Airspace Review pelajari dari tayangan wawancara tersebut yang juga diberitakan oleh Sputniknews.
Seperti diketahui, Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 dengan Rusia senilai 1,154 miliar dolar Amerika Serikat.
Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada Rabu, 14 Februari 2018, di Jakarta.
“Sudah tanggal 14 Februari kemarin,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Totok Sugiarto menjawab konfirmasi dari CNNIndonesia, (16/2/2018).
Kontrak tersebut, kata Totok, ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksamana Muda TNI Agus Setiadji dengan Yuri, delegasi dari Rostec.
Totok memastikan pembelian 11 unit Sukhoi tersebut sudah lengkap dengan persenjataan sesuai dengan kebutuhan TNI AU. “Full combat,” ujarnya.
Namun dua tahun berlalu, realisasi kontrak tersebut belum efektif. Kejelasan jadi atau tidaknya pembelian Su-35 oleh Indonesia pun masih simpang siur.
Roni Sontani
Bismillah, pembelian SU35 dari rusia dan 6 unit F16 viper dah cukup, bila mau tambah saja 6 unit grippen.