AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China menyiagakan armada Su-35 Flanker-E untuk mengamankan Laut China Selatan (LCS). Pesawat yang dibeli dari Rusia dan digunakan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) ini juga kemungkinan akan di-upgrade agar bisa membawa rudal udara ke udara jarak jauh PL-15 yang ditakuti Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, PL-15 memiliki jarak jangkau lebih jauh dari AIM-120D AMRAAM andalan AS.
Sumber militer China menyebutkan, PL-15 memiliki jarak jangkauan hingga 300 km, sedangkan AIM-120 hanya 180 km. Namun, ada juga yang menyebut jarak jangkau PL-15 berkisar 200 km.
Beijing mengakui, Su-35 sangat signifikan meningkatkan deterensi PLAAF untuk melengkapi J-20 Mighty Dragon.
Dua tahun lalu, hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kantor Informasi Kementerian Nasional China Kolonel Wu Qian.
“Su-35 merupakan jet multiperan untuk pertempuran udara dan serangan terhadap sasaran darat dan laut,” ujar Wu Qian sebagaimana Airspace Review tinjau dari pemberitaan National Interest.
Saat ini grup tempur udara PLAAF sudah mengoperasikan penuh Su-35 lengkap dengan sistem persenjataannya.
Meski demikian, Su-35 belum dilengkapi rudal PL-15. Rudal domestik Negeri Panda ini baru terlihat digunakan oleh Shenyang J-16, Chengdu J-20, dan kemudian diintegrasikan pada CAC FC-1 (JF-17 Block III).
China saat ini telah memiliki 24 Su-35. Pesawat ini diakuisisi melalui kontrak pembelian tahun 2015 senilai 2,5 miliar dolar AS.
Akhir tahun lalu TASS memberitakan, Beijing kemungkinan besar akan menambah lagi armada “Super Flanker” ini.
Roni Sontani