AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui permintaan Israel untuk dapat membeli delapan unit tanker KC-46 Pegasus buatan Boeing. Proyek yang ditaksir senilai 2,4 miliar dolar AS ini dimumumkan oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) pada 3 Februari.
Selain delapan unit KC-46, rencana pembelian tersebut mencakup 17 mesin PW4062 (16 unit di pesawat dan satu unit cadangan) serta 18 GPS receiver (16 di pesawat dan dua unit cadangan).
DSCA memberi catatan bahwa merupakan suatu kepentingan nasional AS untuk membantu Israel membangun dan menjaga kekuatan serta kesiapsiagaan kapabilitas sistem pertahanan negara kawasan di Timur Tengah itu.
Permintaan Israel juga termasuk radio U/VHF AN/ARC-210, perangkat pendeteksi transponder teman atau lawan APX-119, suku cadang, peralatan pendukung, layanan di lapangan, dan sebagainya.
Pesawat tanker KC-46 Pegasus dibangun dari basis pesawat komersial pesawat Boeing 767. KC-46A telah dipilih oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) sebagai penerus pesawat tanker Boeing KC-135 Stratotanker.
Prototipe KC-46 terbang perdana pada 25 September 2015. Hingga saat ini kurang lebih 45 unit KC-46 telah diproduksi sejak 2013 dan diterima pertama kali oleh USAF pada Januari 2019.
Selain USAF, Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) telah memesan dua unit sekaligus akan menjadikannya sebagai pengguna KC-46 di luar AS. Dan kini Israel turut memesan delapan unit KC-46.
USAF sendiri berencana membeli 179 KC-46A Pegasus hingga tahun 2027.
Roni Sontani