AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat angkut strategis buatan China, Xi’an Y-20 yang mendapat julukan tidak resmi “Chubby Girl”, dikabarkan akan melakukan debut publiknya dengan melakukan evakuasi pengungsi wabah virus corona baru, COVID-19, dari kota Wuhan.
Pesawat yang dioperasikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Udara (PLAAF) sejak 6 Juli 2016 ini memiliki dimensi panjang 47 m, rentang sayap 45 m, dan bobot terbang maksimum 220.000 kg.
Y-20 mendapat julukan “Gadis Tembem” karena kabinnya yang lebar.
Selain membuat varian angkut, pabrik Xi’an Aircraft Company Limited (anak perusahaan AVIC) juga membuat varian airborne early warning (AEW) dan varian tanker Y-20.
Seperti Airspace Review telaah dari pemberitaan Global Times, Komandan Resimen Penerbangan Angkatan Udara Teng Hui mengatakan, varian tanker dan AEW bisa jadi akan dilihat publik debutnya di medan tempur.
Tanker Y-20 mampu mengangkut 90 ton bahan bakar atau tiga kali lebih banyak dari HY-6 yang digunakan untuk misi pengisian bahan bakar di udara saat ini.
Sistem pengisian bahan bakar pada tanker Y-20 menggunakan metode hose-and-drogue.
Y-20 masuk dinas pada 2016. Pesawat ini ditenagai empat mesin Soloviev D-30KP-2, yaitu mesin yang sama digunakan Rusia pada Il-76MD.
China sendiri diberitakan sedang mengembangkan mesin dalam negeri WS-20 untuk Y-20 nantinya.
Roni Sontani