AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel segera memulai produksi serial Eitan (Steadfast atau Tabah) kendaraan tempur beroda ban 8X8 di Pusat Teknis & Logistik Direktorat Pengembangan dan Pemeliharaan Angkatan Bersenjata Israel (IDF). Ini adalah tempat yang sama untuk memproduksi MBT Merkava dan IFV Namer.
Semula Eitan akan diproduksi pada 2019 silam, namun akhirnya mundur setahun. Diharapkan, Eitan mulai beroperasi pada akhir 2021 guna menggantikan M-113 APC beroda rantai yang telah berusia setengah abad.
Bisa dibilang Militer Israel terlambat menggunakan ranpur beroda ban (panser 8X8) yang populer di kalangan militer mancanegara senjak tahun 1960-an.
Sebenarnya IDF pernah mengevaluasi beberapa jenis panser, tetapi akhirnya tak tertarik menggunakannya. Alasannya, kurangnya perlindungan dan mobilitas off-road di medan berat dibandingkan jenis ranpur beroda rantai (tracked vehicle).
Namun belajar dari operasi militer di Gaza tahun 2014, IDF membutuhkan ranpur mobilitas tinggi dan gesit bermanuver yang bisa dikirim secara cepat terutama menghadapi pertempuran perkotaan.
IDF akhirnya resmi meracik panser beroda pertamanya secara lokal. Pengembangannya menerapkan teknologi Merkava dan Namer, terutama dari tingkat perlindungan balistik dan menghadapi ranjau darat.
Selanjutnya prototipe pertama Eitan secara resmi dipertunjukkan pertama kali pada 1 Agustus 2016 silam.
Dibandingkan dengan Namer APC yang bobotnya 60 ton, berat Eitan APC hanya setengahnya saja. Namun dengan tingkat keamanan yang setara untuk para awaknya.
Tubuh Eitan dibalut menggunakan kombinasi proteksi pasif berupa modul armor di bagian depan dan samping. Lantai kendaraan menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap efek ledakan ranjau anti dan IED (Improvised Explosive Device) hingga setara 10 kg TNT.
Selain itu Eitan akan dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif IFLD (Iron Fist Light Decoupled) buatan Elbit Systems.
IDF sendiri berencana mengadopsi tiga varian Eitan sekaligus. Pertama kendaraan komando, kedua kendraan tempur infantri (IFV), dan ketiga versi angkut pasukan (APC).
Versi IFV akan dikebali kubah senjata yang dikendalikan dari jarak jauh (RCWS) bersenjatakan kanon 30 mm dan senapan mesin koaksial kaliber 7,62 mm. Sedangkan varian APC menggunakan RCWS bersenjatakan senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Sebagai dapur pacu, Eitan menggunakan mesin diesel turbo berdaya 750 hp. Mesin bisa dibesut hingga menghasilkan kecepatan maksimal 90 km/jam di jalan rata.
Untuk kedelapan rodanya, Eitan menggunakan ban jenis runflat yang dirancang bisa tetap melaju meski tertembus peluru. Kendaraan bisa melaju di bawah 50 km/jam sampai ke tempat aman sejauh 16 km.
Seperti Airspace Review rujuk dari Defense Update, Kementerian Pertahanan Israel resmi mengumumkan fase produksi Eitan pada 9 Februari 2020 lalu.
Namun tak diinformasikan berapa unit Eitan yang bakal diproduksi untuk gelombang pertama.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider