AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kali ini bukan tentang Gajah Thailand, melainkan mengenai ‘Macan Thailand’. Yang dimaksud adalah debut dua F-5TH milik Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) di Singapore Airshow 2020 yang resmi dibuka hari ini, Selasa (11/2).
F-5TH merupakan versi upgraded dari F-5E/F Tiger II standar milik RTAF. F-5TH masuk jajaran operasional Skadron 211 RTAF di Pangkalan Udara Ubon, dekat perbatasan Thailand dengan Kamboja tahun lalu.
Seperti diberitakan Flight Global, peningkatan pada F-5E/F RTAF menjadi F-5TH meliputi modifikasi perangkat avionik dengan buatan Elbit Systems dan penggunaan kokpit digital penuh. Pilot juga dibekali HMD (helmet mounted display) DASH IV buatan Elbit Systems, Israel.
Ikut serta juga Leonardo yang menyertakan radar Grifo AESA.
Lebih dari itu F-5TH telah dilengkapi Link-T datalink yang memungkinkan koneksi jaringan informasi dengan pesawat lainnya seperti Gripen C/D dan Erieye.
Sebagai informasi tamabahan, untuk peperangan elektroni F-5TH mendapatkan pod EW (electronic warfare) Sky Shield buatan Rafael, Israel.
Dalam hal persenjataan, F-5TH dibekali rudal udara ke udara jarak pendek Phyton 4 dan rudal udara ke udara jarak jauh (BVRM) I-Derby, keduanya buatan Rafael.
F-5TH juga dibekali Litening III buatan Rafael sehingga pesawat dapat melepaskan bom pintar berpemandu laser LIZARD buatan Elbit Systems.
Peningkatan kemampuan pada F-5TH memungkinkan pesawat ini dapat digunakan oleh RTAF hingga tahun 2030-an.
Rencananya 10 pesawat F-5 RTAF akan menyusul menjalani proses upgrade ini.
Roni Sontani
TNI AU kalo tak terfokus pada sukhoi, sebenarnya bisa meraih lompatan dalam mengakuisisi teknologi pertempuran udara terkini (radar aesa, sistim EW, MHD, rudal bvr&ashm, smart bomb, targeting pod dan datalink)…..seperti yg telah dicapai oleh beberapa negara tetangga, dengan cost yg efisien 🤔