AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sistem pertahanan udara S-500 Prometey (Prometheus) mampu menghancurkan sasaran yang berada pada jarak ratusan kilometer (km) di atas Bumi. Hal ini dikatakan Pavel Sozinov, desainer umum dari pabrik Almaz-Antey produsen senjata ini.
Dikatakan, intersepsi sasaran di lapisan atmosfer Bumi adalah nyata di masa mendatang. Padahal itu berada ratusan kilometer di atas planet tempat manusia berada.
“Intersepsi di atmosfer adalah nyata. Itu berada ratusan kilometer di atas Bumi,” kata Sozinov dalam sebuah wawancara di YouTube dan dikutip Sputniknews.
Untuk diketahui, bila kita menandai ratusan km di atas Bumi, artinya itu berada di lapisan termosfer (85-690 km).
Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km sudah dikategorikan sebagai astronot.
Atmosfer Bumi terdiri dari troposfer (6-20 km), stratosfer (20-50 km), mesosfer 950-58 km), termosfer (85-690 km), dan ionosfer (690-10.000 km).
Lapisan termosfer menjadi wilayah orbit satelit, pesawat ulang-alik, maupun stasiun ruang angkasa seperti International Space Station (ISS) yang berada pada ketinggian 360 km di atas permukaan Bumi.
Sozinov menyebut, S-500 memiliki karakter melebihi semua sistem pertahanan udara serupa yang telah dibuat atau sedang dibuat di negara-negara maju.
Sistem ini terdiri dari sejumlah besar alat deteksi target dan alat intersepsi berupa rudal yang dipandu dari darat ke udara.
“Ini adalah sistem yang dapat menyelesaikan berbagai tugas pertahanan udara dan pertahanan rudal,” tekannya.
Roni Sontani