ANGKASAREVIEW.COM – Kepala Badan Nasional Percarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI M. Syaugi, S.Sos, M.M meresmikan penggunaan kapal KN SAR Laksmana (241) guna memperkuat Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Kansar) Banjarmasin.
Peresmian dilaksanakan di Dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kotabaru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hari ini, Kamis (1/2/2018).
Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar, S.H dan Wakil Bupati Ir. Burhanuddin turut hadir dalam acara tersebut. Demikian pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kotabaru dan seluruh potensi SAR yang ada di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Sementara Kabasarnas didampingi pejabat Eselon I dan II Basarnas, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ibu Luli M. Syaugi serta pengurus DWP Basarnas.
Menanggapi hal tersebut, Kabasarnas mengatakan, rawannya kecelakaan di perairan di Indonesia menjadi salah satu dasar Basarnas melengkapi alat utama SAR di laut yang salah satu unit kapalnya ini melengkapi Kantor SAR Kabupaten Kotabaru.
“Hal ini semata-mata untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia dan Internasional yang melakukan pelayaran di wilayah Indonesia khususnya di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin,” ujar M. Syaugi.
Buatan Batam
Sebelumnya, pada 6 November 2017, dua kapal ini diluncurkan oleh Kabasarnas di Batam bersama tiga Kapal SAR lain buatan PT Palindo Marine Shipyard, yaitu KN SAR Ramawijaya (240), KN SAR Bharata (242), dan KN SAR Kumbakarna (244). Masing-masing kapal akan ditempatkan di KPP Padang, KPP Ambon, dan KPP Manokwari.
- Dibuat oleh PT Karimun Anugrah Sejati, Batam.
- Memiliki dimensi panjang 40 meter, lebar 7,8 meter, dan berkapasitas 50 orang.
- Ditenagai tiga mesin yang mampu menghasilkan kecepatan laju hingga 30 knot.
- Dilengkapi Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) serta Automatic Identification System (AIS). Dengan perangkat ini kapal bisa mendeteksi kapal-kapal lain yang berada di sekitarnya. Informasi-informasi mengenai nama kapal, pemilik, bahkan hingga tujuan pelayaran kapal lain dapat ditampilkan di layar AIS.
- Dilengkapi FLIR (Forward Looking Infrared) guna mempermudah pencarian pada malam hari.
- Mampu mendeteksi objek lain di bawah permukaan laut hingga kedalaman 30 meter.
- Dilengkapi alat deteksi korban yang mengapung di wilayah perairan hingga jarak 5 mil laut.
- Dilengkapi sistem komunikasi satelit, radar, dan GPS untuk menentukan lokasi secara tepat.