AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Walau berencana membeli 88 jet tempur baru pengganti CF-18 Hornet, Angkatan Udara Kerajaan Kanada (RCAF) tidak akan menggelar uji kompetisi pesawat tempur seperti halnya ‘HX Challenge’ di Finlandia.
Seperti diketahui, Angkatan Udara Finlandia (FiAF) menggelar HX Challenge untuk menguji dan mengevaluasi lima pesawat kandidat calon pengganti F/A-18 milik FiAF yang sudah menua.
Pengujian tahap pertama dari tiga tahapan dilaksanakan mulai 9 Januari hingga 26 Februari. Seluruh pesawat kontestan yaitu F/A-18E Super Hornet, Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Lockheed Martin F-35 Lightning II, dan Saab Gripen E masing-masing diuji kapabilitasnya untuk melaksanakan simulasi pertempuran udara, pengeboman, serangan jarak jauh, dan ISR.
Finlandia telah mengalokasikan anggaran sebesar 10 miliar euro untuk pembelian 64 jet tempur baru.
“Kami tidak punya rencana untuk menggelar pengujian seperti itu,” ujar Juru Bicara Departemen Layanan Publik dan Pembelian Kanada Stéfanie Hamel seperti dikutip Ottawa Citizen seperti dikutip Ottawa Citizen, 15 Januari.
Kanada seperti halnya Finlandia yang memiliki iklim dingin dapat saja melakukan pengujian pesawat tempur dalam kondisi ekstrem untuk memastikan seluruh parameter pesawat tempur bekerja dengan baik pada kondisi seperti itu. Namun hal itu tidak akan dilakukan oleh Kanada.
Kanada mempertimbangkan F-35 Lightning II, Gripen E, dan F/A-18E/F Super Hornet sebagai calon pengganti Hornet dalam program pengadaan 88 unit pesawat tempur baru senilai 19 miliar dolar Kanada.
Sementara Rafale dan Typhoon telah mengundurkan diri karena mensinyalir ada konspirasi untuk memuluskan pembelian F-35.
Roni Sontani