AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Helikopter serang Kamov Ka-52 Alligator buatan Rusia dan heli AH-64D Apache buatan Amerika Serikat berada ‘satu panggung’ saat melaksanakan latihan pendaratan di kapal serbu amfibi (amphibious assault ship) ENS Gamal Abdel Nasser (L1010) milik Angkatan Laut Mesir.
Kapal induk tipe Landing Helicopter Dock (LHD) kelas Mistral buatan Perancis itu menjadi tuan rumah bagi dilaksanakannya latihan kedua helikopter serang milik Angkatan Udara Mesir (Al Quwwat Al Jawwiya Il Misriya).
Latihan dilaksanakan di Laut Mediterania pada 11 Desember tahun lalu.
Pertama kali
Foto-foto ‘face-to-face’ bertemunya dua helikopter dari dua kubu berbeda itu dibagikan oleh Scramble Magazine melalui akun facebook-nya.
Disebutkan, Allligator dan Apache dilibatkan untuk pertamakalinya dalam latihan di kapal LHD L1010.
Mesir membeli 46 Ka-52 Alligator (Nile Crocodile) dari Rusia pada 2015 sekaligus menjadi pengguna pertama Ka-52 di luar Negeri Beruang. Heli pertama diterima AU Mesir pada Juli 2017.
Saat ini Mesir juga tengah menyelesaikan proses pembelian Ka-52K Katran untuk melengkapi L1010 dan L1020.
Sementara pembeliah Apache telah lebih dulu dilakukan Mesir, yaitu pada 1995. Mesir membeli 36 AH-46A yang pada 2000 ditingkatkan menjadi AH-64D tanpa radar Longbow karena mendapat pembatasan dari Pentagon.
Pada 2009, Mesir kembali memesan tambahan 12 AH-64D Block II dengan radar Longbow pada 2009.
Angkatan Udara Mesir memiliki dua skadron AH-64D Apache di bawah Brigade Helikopter Serang 550. Yaitu Skadron 51 di Wadi al Jandali/Al Qatamiyah (Al Khatamia) dan Skadron 52 di Az Zaqaziq/Abu Hamad.
Kapal induk untuk Rusia
Akan halnya dua kapal serbu amfibi yang dimiliki Angkatan Laut Mesir yaitu L 1010 dan L 1020 merupakan hasil pembelian Kairo pada 2015.
Awalnya kedua kapal ini merupakan pesanan Rusia, namun dibatalkan oleh Uni Eropa pada Agustus 2014 menyusul tindakan aneksasi Rusia terhadap Krimea.
Rusia memesan kedua kapal LHD itu pada 2011. Kedua kapal pun telah diberi nama, yaitu Vladivostok (kini L1010 Gamal Abdel Nasser) dan Sevastopol (kini L1020 Anwar Sadat).
Roni Sontani