AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Jepang telah melansir desain baru jet tempur generasi kelima buatan dalam negerinya pada 17 Desember 2019.
Tampilan jet siluman yang dikenal dengan kode F-3 ini jauh berbeda dari desain yang beredar sebelumnya. Sosoknya tak lagi menyerupai desain pesawat teknologi demostrator X-2 Shinshin garapan Mitsubishi Heavy Industries (MHI).
Tampilan barunya lebih menyerupai jet tempur siluman YF-23 Black Widow buatan Northrop Grumman, meninggalkan bentuk sebelumnya yang menyerupai rancang bangun F-22 Raptor buatan Locheed Martin.
Jet tempur F-3 tak lagi menggunakan sirip ekor horizontal, namun menerapkan sirip vertikal bersudut miring rebah 45 derajat ke sisi luar.
Wajar bila pesawat F-3 memiliki desain seperti YF-23. Dilansir National Interest, pihak Jepang dikabarkan pernah menjalin kontak dengan Northrop Grumman.
Belakangan Jepang juga mendekati BAE dari Inggris untuk membantu mengembangkan proyek jet tempurnya. Tak mengherankan pula bila tampilan sayap utama F-3 menyerupai rancangan jet tempur BAE Tempest.
Besamaan dengan peluncuran desain baru jet tempur F-3 ini, nama proyek juga turut diganti. Semula dikenal sebagai Future Fighter Program (FF) menjadi Next Generation Fighter (NGF).
Diberitakan, pengembangan pesawat beserta teknologi terkaitnya menelan biaya sekitar 28 miliar Yen atau setara 255 juta dolar AS. Anggaran akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun fiskal 2020.
Proyek pengembangan jet F-3 akan dipimpin oleh perusaan MHI. Mesin akan dikembangkan oleh IHI Corp. bersama mitra dari AS atau Inggris. Sementara radar AESA akan dibuat oleh perusahaan lokal lainnya.
Diperkiran jet tempur F-3 baru tersedia pada 2030. Pesawat ini akan menggantikan jet tempur multiperan F-2 yang buatan MHI yang dikembangkan berdasar F-16 buatan Lockheed Martin.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider