AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – ‘Dibiarkan’ melenggang sendiri tanpa produk sang rival Boeing 737 MAX, Airbus mendulang limpahan besar pesanan pesawat komersial lorong tunggal terbaru A320neo.
Terlepas dari pesawat ini memiliki performa dan karakteristik yang bagus, maskapai saat ini memang lebih memilih A320neo daripada 737 MAX yang masih di-grounded dan belum mendapatkan sertifikasi kelayakan baru dari otoritas penerbangan sipil internasional untuk digunakan lagi dalam layanan penerbangannya.
Belum lama ini, maskapai biaya rendah terbesar di India, IndiGo (IATA: 6E, ICAO: IGO), melakukan pemesanan pasti (firm order) sebanyak 300 unit keluarga A320neo kepada Airbus.
Bagi Airbus, hal ini merupakan pesanan terbesar sepanjang masa untuk pesawat jet komersial badan sempit (narrow body) dari satu operator. Sementara bagi IndiGo sendiri, tambahan pesanan ini menjadikan total pesanan 730 unit A320neo family.
“Kami sangat gembira, satu dari mitra kami yang menjadi launch customer A320neo, meneruskan kepercayaan bersama Airbus untuk membangun masa depan penerbangannya. IndiGo merupakan pelanggan terbesar keluarga A320neo,” ujar CEO Airbus Guillaume Faury seperti disiarkan perusahaan ini pada 29 Oktober lalu.
Sementara CEO IndiGo Ronojoy Dutta menyatakan, penambahan pesanan keluarga pesawat A320neo akan digunakan untuk meningkatkan kekuatan armadanya.
“Pemesanan ini sangat penting dan merupakan tonggak bagi kami untuk memperkuat konektivitas di India dan membangun pertumbuhan ekonomi serta mobilitas,” jelasnya.
Sejak menerima pesanan A320neo pertama pada Maret 2016, IndiGo saat ini telah mengoperasikan 97 A320neo family sekaligus menjadikannya maskapai terbesar pengguna pesawat ini.
Selain A320neo, maskapai yang didirikan pada 2005 ini juga telah mengoperasikan 128 A320ceo.
Hingga September 2019, Airbus total telah mengantongi 6.650 pesanan pasti A320neo family dari 110 pelanggan di seluruh dunia.
Roni Sontani