AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam sebuah penyelenggaraan pameran pertahanan internasional, salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung adalah produk buatan negara penyelenggara.
Begitu pula dalam gelaran ke-2 Bahrain International Defence Exhibition & Conference (BIDEC) yang berlangsung di Sanabis, Bahrain pada 28-30 Oktober 2019.
Dilansir dari Army Recognition, tuan rumah yang diwakili oleh Bahrain Defence Force (BDF) meluncurkan kendaraan angkut pasukan (APC) dan rantis pengusung meriam antitank.
Kendaraan lokal pertama yakni Faisal APC dapat menampung delapan prajurit dan muatan bawaan mencapai 2 ton. Selain angkut pasukan, Faisal APC dapat dijadikan kendaraan patroli dan pengawalan konvoi.
Tingkat perlindungan balistik Faisal APC berada pada Level B6. Artinya dapat bertahan dari gempuran peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm. Faisal APC juga dapat bertahan dari ledakan ranjau darat setara 6 kg TNT.
Kendaraan berbobot 9 ton ini digerakkan mesin diesel Cummins berdaya 300 hp dan dilengkapi transmisi otomatis 6 percepatan. Kecepatan maksimumnya mencapai 110 km/jam dengan jangkauan operasi sejauh 900 km.
Sebagai persenjataan bela diri, Faisal APC dilengkapi kubah berawak bersenjatakan kanon kaliber 20 mm. Selain itu tersedia enam lubang tembak dari dalam (tiga di tiap sisi bodi samping).
Selain Faisal APC, para insinyur dari BDF juga memamerkan kendaraan taktis pengusung meriam antitank yang dibekali senjata M40A1 kaliber 106 mm buatan Amerika Serikat.
Sebagai pengusung meriam M40A1 menggunakan kendaraan SUV Land Cruiser buatan Toyota. Meriam M40A1 dipasang pada tripod yang ditempatkan di bak belakang kendaraan.
Meriam M40A1 memiliki jarak efektif 1,2 km dan dapat digunakan untuk tembakan tidak langsung (mendongak ke atas) hingga jarak 7 km. Amunisi yang dapat ditembakkan adalah dari jenis HEAT, HEP, dan APERS.
Rantis yang belum disematkan nama julukan ini diawaki empat prajurit. Terdiri dari pengemudi, komandan, operator meriam M40A1 dan operator senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider