Ini Tanggapan Garuda Indonesia Atas Masukan dari APG dan Sekarga

garudaMerdeka

ANGKASAREVIEW.COM – Sehubungan dengan masukan yang disampaikan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) terkait kinerja perusahaan, manajemen menyampaikan apresiasi atas masukan yang disampaikan tersebut.

“Kami menyadari bahwa rekan-rekan pilot dan Sekarga tentunya memiliki komitmen dan kesadaran bersama atas keberlangsungan bisnis perusahaan untuk dapat terus berkembang ke depannya. Kami pastikan bahwa hal-hal yang dieskalasikan rekan-rekan pilot tersebut tentunya akan selalu menjadi perhatian perusahaan,” ungkap Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono dalam keterangan resminya yang Angkasa Review terima, Selasa (23/1/2018).

Khususnya terkait komitmen efisiensi yang saat ini dijalankan perusahaan, tentunya mempertimbangkan seluruh aspek terkait yang kami pastikan tidak berdampak pada aspek layanan kepada penumpang maupun kondisi operasional perusahaan. Manajemen akan tetap mengedepankan aspek safety yang menjadi landasan utama komitmen “Operational Excellence” yang dijalankan perusahaan.

Baca Juga: GMF dan KORR Group Teken Kontrak Pengerjaan Line Maintenance Pesawat di Australia

Mengenai usulan atas perubahan struktur jajaran manajemen perusahaan, Garuda Indonesia menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada pemegang saham (pemerintah), sesuai dengan mekanisme dan landasan hukum yang berlaku.

Sejalan dengan upaya efisiensi yang dilaksanakan, Garuda Indonesia telah melaksanakan renegosiasi kontrak pesawat bersama pihak manufaktur atau lessor sehingga dapat menurunkan harga sewa pesawat hingga 25%. Selain itu, Garuda Indonesia terus memaksimalkan potensi armada yang ada saat ini dengan melakukan utilisasi armada di rute rute padat penumpang.

Selain itu, perusahaan juga menjalankan strategi pemasaran melalui penetrasi pasar digital dengan capaian transaksi digital di tahun 2017 mencapai USD 186.5 Juta atau meningkat 7.2%.

Mengenai sorotan kinerja keuangan, Garuda Indonesia juga berhasil menekan tren kerugian dari 1Q-2017 sebesar USD 99.1 juta menjadi USD 38.9 pada 2Q-2017. Garuda Indonesia juga telah berhasil membukukan laba operasi sebesar  USD 61.9 juta pada periode 3Q-2017 (diluar tax amnesty dan extraordinary items sebesar USD 145 juta). Jumlah itu naik 216.1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Garuda Indonesia juga terus memaksimalkan kinerja operasional yang sebelumnya sempat terdampak akibat force majeur erupsi Gunung Agung, sehingga harus dilakukan penyesuaian secara massive pada sistem penugasan crew & pesawat.

Namun demikian, saat ini kondisi operasional perusahaan sudah berlangsung kondusif, bahkan capaian tingkat ketepatan waktu sempat menyentuh angka diatas 90% pada periode peak season akhir tahun.

Baca Juga: Teken MoU, Citilink Beri Diskon dan Tiket Gratis Bagi Ikatan Alumni Curug

Sejalan dengan dinamika organisasi yang terus bergerak dinamis, aspirasi hak kepegawaian tetap menjadi prioritas manajemen sebagai bagian dari upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif. FERY SETIAWAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *