AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Penyelenggaraan Indonesian Fire and Rescue Competition ke-6 (6th IFRC) 2019 di Kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten pada 11-20 Oktober ditutup secara meriah pada Sabtu malam kemarin.
Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono melakukan pemukulan gong sebanyak lima kali menandai secara simbolik 6th IFRC 2019 yang melibatkan 21 tim dari perusahaan tambang, mineral, dan energi ini berakhir.
Ajang tahunan guna meningkatkan skil dan kompetensi para tim pemadam api dan penyelamat ini kembali akan dilaksanakan tahun di depan di tempat yang telah ditunjuk.
Prosesi penutupan dimulai pada pukul 16.00 WIB di Lapangan Perwira Angkasa STPI Curug dengan diantarkannya piala bergilir IFRC oleh Ketua STPI Capt. Novyanto Widadi menggunakan helikopter Bell 206 JetRanger.
Setelah heli mendarat, Ketua STPI kemudian menyerahkan piala berukuran besar tersebut kepada Chairwoman Board of Directors (BOD) IFRC Lydia Hardiani untuk bersama-sama dibawa menuju ke depan Gedung Utama STPI menggunakan mobil terbuka.
Peserta, instruktur, manajer, tim assessor, dan hadirin lainnya mengikuti di belakang diiringi genderang Marching Band Taruna-taruni STPI Curug yang membahana. Sementara ratusan Taruna STPI lainnya menyambut iring-iringan di pinggir jalan.
Sampai di depan Gedung Utama STPI, seluruh peserta, penyelenggara, dan tuan rumah sejenak melaksanakan foto bersama. Setelah itu semua bergerak menuju Gedung Serba Guna STPI Curug untuk pelaksanaan acara puncak.
Kehormatan bagi STPI
Ketua STPI dalam sambutannya mengatakan, merupakan suatu kehormatan bagi Kementerian Perhubungan dan khususnya lagi STPI Curug telah ditunjuk dan dipercaya menjadi tuan rumah 6th IFRC tahun 2019.
“Kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah bagi ajang kompetisi yang diikuti oleh tim-tim hebat ini. Kami berharap seluruh peserta yang terlibat dapat meningkatkan semangat sehingga kegiatan ini menghasilkan tim-tim yang andal, memiliki kesehatan jasmani serta value dan peran positif bagi lingkungan perusahaan,” ujar Capt Novy.
Ketua STPI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan menitipkan salam hormat bari para pimpinan perusahaan sekembalinya masing-masing tim ke tempat mereka.
Zero accident
Sementara itu, Chairwoman BOD IFRC dalam laporan pelaksanaan kegiatan menyatakan, kompetisi yang dilaksanakan selama 12-19 Oktober di STPI Curug telah berjalan dengan aman dan lancar.
“Patut disyukuri dan dibanggakan bahwa kegiatan 6th IFRC yang diselenggarakan selama delapan hari ini dapat berakhir tanpa kecelakaan (zero accident),” ujar Lydia.
Ditambahkan, dari 21 tim yang ikut dalam kompetisi kali ini, terdapat lima tim pendatang baru. Mereka adalah PT Borneo Indobara, PT Bumi Suksesindo, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Putra Perkasa Abadi, dan PT J Resources Bolaang Mongondow.
Lydia memaparkan, maksud dan tujuan dilaksanakannya 6th IFRC 2019 adalah untuk mempromosikan pencegahan cidera melalui edukasi dan kesiapsiagaan bagi semua tim dengan memperkenalkan serta membangun konsep tingkat nasional dan internasional di bidang Fire and Rescue.
Yang kedua, lanjutnya, adalah sebagai wadah saling belajar dan berbagi ilmu tingkat lanjut, teknologi, dan kerja sama bidang operasi penyelamatan.
Selain kompetisi untuk memperebutkan piala berbagai kategori dan piala bergilir juara umum, dalam 6th IFRC juga dilaksanakan kegiatan non-kompetisi dalam bentuk kegiatan “IFRC Goes To School” bertema First Aid Sharing to Local School.
Kegiatan dilaksanakan pada 14-17 Oktober di empat sekolah di Kecamatan Curug, Tangerah diikuti 550 pelajar sekolah menengah.
Chairwoman BOD mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah yaitu STPI Curug dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Kegiatan 6th IFRC tidak terlepas dari dukungan jajaran manajemen STPI. Ketersediaan wahana merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi keputusan penyelenggaraan kegiatan IFRC dilaksanakan di STPI,” ujarnya menjelaskan.
Secara khusus, Lydia juga menyoroti peran Taruna-taruni STPI Curug yang dinilainya sangat besar membantu terlaksananya kesuksesan penyelenggaraan 6th IFRC.
“Para Taruna telah bekerja sangat keras guna memastikan peralatan yang digunakan untuk lomba selalu siap digunakan sehingga kegiatan 6th IFRC dapat berjalan sesuai harapan dan sangat lancar,” tandasnya.
Usai sambutan dari Chairperson BOD, acara dilanjutkan dengan pengumuman berbagai pemenang kategori lomba serta juara umum 6th IFRC.
Untuk diketahui, PT Berau Coal berhasil menjadi juara umum 6th IFRC 2019 dengan menyabet tiga medali emas dan berhak menggondol piala bergilir.
Lydia juga mengumumkan tuan rumah pelaksanaan IFRC tahun depan yaitu di PT Pertamina Sungai Gerong, Palembang, Sumatera Selatan.
Sampai jumpa di IFRC 2020
Sementara itu, menutup rangkaian kegiatan 6th IFRC 2019, Dirjen Minerba Kementerian ESDM dalam sambutan penutupan 6th IFRC mengatakan, pihaknya sangat bangga atas pelaksanaan IFRC tahun 2019 yang telah berjalan aman, lancar, sukses, dan zero accident.
Kegiatan kompetisi, ujar Bambang Gatot Ariyono, merupakan tolak ukur untuk melihat skil dan kemampuan tim Fire & Rescue. Meski demikian, lanjutnya, yang utama adalah dapat meningkatkan lagi skil dan kemampuan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
“Luar biasa, kegiatan berjalan lancar. Bagi yang menang saya ucapkan selamat, namun bagi yang kalah jangan kecewa,” ujarnya.
Ia menekankan, kompetisi memang menghasilkan juara. Namun itu bukan tujuan paling utama. Kesempatan masih terbuka di kompetisi-kompetisi berikutnya. Bambang juga berharap peserta di masa mendatang akan semakin banyak lagi.
Bambang menyampaikan ucapan terima kasih kepada panita, penyelenggara, tuan rumah, dan sponsor yang semua telah memberikan kontribusinya masing-masing. Ia juga menyoroti fasilitas di STPI yang terbilang lengkap.
Sebagai perwakilan dari Kementerian ESDM, ia mengaku turut berbangga dengan adanya tim-tim hebat karena pertolongan terhadap para korban bisa lebih cepat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Saya berharap peserta semakin meningkat. Dengan banyaknya tim yang terlibat entah itu dari perusahaan tambang, minyak, energi, dan sebagainya akan lebih mudah bagi perusahaan untuk membantu apabila terjadi bencana di negeri ini. Sampai jumpa dalam pelaksanaan IFRC 2020,” pungkas dia.
Acara penutupan berlanjut dengan kemeriahan dan suka cita seluruh peserta 6th IFRC 2019. Semua larut dalam joget dan kegembiraan menyanyikan lagu-lagu enerjik bersama band pengiring.
Tak lupa, masing-masing tim didaulat menampilkan kekompakan berikut yel-yelnya.
Amolongo… amolongo… amolongo… !!!
Roni Sontani