AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Perancis Armée de l’Air (AdlA) telah menerima satu unit pertama tanker KC-130J Super Hercules dari Lockheed Martin. Pesawat tiba di pangkalan Aérienne 123 Orléans/Bricy, Perancis pada Kamis (19/9).
Pesawat akan bernaung di Skadron Angkut 2/61 (ET 02.061) “Franche Comté”. Scramble Magazine memberitakan, KC-130J akan digunakan untuk mendukung pengisian bahan bakar di udara, khususnya bagi armada helikopter (pasukan khusus) Perancis.
AdlA total akan menerima empat Super Hercules melalui pembelian dengan mekanisme foreign military sale (FMS) dari AS. Pesawat terdiri dari dua jenis angkut C-130J-30 dan dua tanker KC-130J.
Dua C-130J-30 telah diterima AdlA pada 2017 dan 2018. Sementara KC-130J yang kedua akan diterima tahun depan.
Perancis menjadi negara ke-17 yang membeli C-130J dari Amerika Serikat. C-130J diklaim Lockheed Martin sebagai pesawat angkut taktis yang paling modern saat ini dengan kemampuan angkut dan ketangguhan yang mengagumkan.
Sementara itu, KC-130J diklaim sebagai pesawat tanker yang telah terbukti di medan perang. Sebagai contoh, pesawat KC-130J yang digunakan oleh Korps Marinir AS telah membukukan 20.000 jam terbang di Irak.
Pesawat ini memberikan dukungan air refueling terhadap pesawat sayap tetap maupun helikopter.
C-130J terbang perdana pada 5 April 1996 dan telah diproduksi lebih 400 unit hingga saat ini.
Selain membuat versi militer, Lockheed Martin juga memproduksi LM-100J yang merupakan versi sipil dari C-130J. Varian ini terbang perdana pada 25 Mei 2017.
Menurut Lockheed Martin di lamannya, LM-100J (Model 382J) merupakan turunan dari C-130J-30 alias versi stretched.
Saat ini 16 negara telah menyatakan minatnya terhadap pesawat ini. LM-100J akan menjadi pesawat angkut multiperan termasuk untuk angkutan kargo dan pemadaman api.
Roni Sontani