AIRSPACE-REVIEW.com – Jumlah pesawat penumpang dan pesawat kargo di dunia akan meningkat lebih dua kali lipat di tahun 2038 dari yang ada saat ini sebanyak 23.000 unit menjadi 48.000 unit. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan lalu lintas udara sebesar 4,3 persen per tahun.
Selain meningkatnya jumlah kebutuhan akan pesawat pengangkut penumpang dan kargo, kebutuhan pilot dan teknisi pun sama-sama meningkat. Airbus menyebut, hingga tahun 2038 atau dalam dua dekade ke depan dibutuhkan 550.000 pilot baru dan 640.000 teknisi baru.
Hal ini disampaikan oleh Airbus dalam acara Airbus Global Market Forecast (GMF) yang digelar di London, Inggris, Rabu (18/9).
Dari proyeksi 47.680 unit pesawat yang beroperasi pada 2038, ujar Airbus, sebanyak 39.120 unit merupakan pesawat baru. Sementara 8.470 unit lainnya merupakan pesawat yang sudah beroperasi sejak saat ini.
Sejalan dengan teknologi pesawat yang terus berkembang, Airbus telah mengelompokkan segmentasi pesawat berdasarkan kapasitas, jarak, dan tipe misi yang dijalankan.
Contohnya, A321 untuk penerbangan jarak dekat masuk ke segmen pesawat Small (S). Sedangkan A321LR atau A321XLR untuk penerbangan jarak jauh masuk segmen Medium (M).
Sementara itu, meski pasar utama dari A330 dikategorikan dalam segmen Medium (M). Sejumlah pesawat ini dapat juga dikategorikan oleh maskapai dalam segmen Large (L) bersamaan dengan A350 XWB.
Segmentasi baru ini, jelas Airbus dalam siaran persnya yang dilayangkan kepada Airspace Review, memacu peningkatan kebutuhan terhadap pesawat baru seperti yang telah disebutkan di awal.
Bila dirinci lebih detail lagi, ujarnya, maka didapatkan proyeksi kebutuhan 29.720 unit pesawat berada di segmen S, lalu 5.370 unit di segmen M, dan 4.120 unit di segmen L.
Airbus menyakini, produk-produk unggulannya akan menguasai semua segmen yang telah ditetapkan.
Untuk segmen S ada keluarga A220 dan A320. Untuk segmen M ada keluarga A330 dan A330neo serta A321L dan A321XLR.
Sementara untuk segmen L ada A330neo dan A350 XWB. Segmen ini, urai Airbus, dilanjutkan oleh A380 di segmen yang lebih tinggi lagi.
Roni Sontani