AIRSPACE-REVIEW.com ā China akan melengkapi kapal induk dalam negeri mereka, Type 001A, dengan drone intai Sharp Sword yang dikembangkan Shenyang Aircraft Design Institute (SYADI) bekerja sama dengan Shenyang Aerospace University (SAU).
Sebelum mulai berdinas pada akhir tahun ini, Sharp Sword akan diperlihatkan terlebih dahulu kepada publik dalam parade perayaan Hari Nasional Republik Rakyat China di Beijing pada 1 Oktober mendatang.
Sharp Sword merupakan satu dari dua bersaudara pesawat tak berawak yang dikembangkan China dari drone uji AVIC 601-S.
Angka 601 merujuk pada SYADI yang sering disebut juga sebagai 601st Institute. Sementara huruf āSā merujuk pada Shenyang Aerospace University.
Diberitakan oleh SCMP (17/9), versi intai Sharp Sword tidak dilengkapi dengan persenjataan. Walaupun, drone ini sebenarnya memiliki dua ruang persenjataan (bomb bays).
Hal ini untuk mengurangi bobot terbang dan juga memudahkan operasional lepas landasnya dari kapal induk Type 001A yang menggunakan dek landasan model ski-jump.
Namun demikian, apabila membawa persenjataan maka Sharp Sword mampu meluncurkan rudal dengan jarak jangkau hingga 300-400 km.
Satu drone lain yang dikembangkan SYADI (bagian dari Aviation Industry Corporation of China/AVIC) adalah Dark Sword alias Si Pedang Gelap.
Dark Sword diklaim China sebagai drone hipersonik generasi keenam yang dikembangkan Negeri Tirai Bambu.
Roni Sontani