AIRSPACE-REVIEW.com – TNI Angkatan Laut mengerahkan sebuah pesawat CN235 MPA milik Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dalam pencarian korban tenggelamnya kapal KM Pieces dari udara.
CN235 MPA merupakan kekuatan Skadron Udara 800/Patroli Maritim Puspenerbal. Pesawat dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Jawa Barat.
Seperti diberitakan Kompas.com, memasuki hari ke-7 tenggelamnya KM Pieces pada Selasa, (6/8), TNI AL mengerahkan satu unit CN235 MPA untuk membantu pencarian para korban.
KM Pieces bertolak dari Pekalongan, Jawa Tengah menuju Makassar, Sulawesi Selatan pada 22 Juli 2019. Kapal kehilangan kontak pada 28 Juli 2019 dan didapati tenggelam di sekitar perairan Matasiri, Kalimantan Selatan.
Dari 37 penumpang yang diangkutnya telah ditemukan selamat tiga orang dan empat dalam kondisi tak bernyawa. Per hari kemarin, masih dilakukan pencarain terhadap 30 orang lainnya.
Pesawat CN235 MPA milik skadron berlambang Camar Terbang Puspenerbal tergolong canggih. Dua dari lima pesawat terakhir telah dilengkapi perangkat FLIR (forward looking infrared) Star Safire 380HD di baigan bawah hidungnya.
Terdapat pula radar intai AN/APS-143C OceanEye buatan Raytheon, AS. Radar yang ditanam dalam perut CN235 MPA ini memiliki kemampuan mendeteksi objek di atas permukaan laut yang bergerak cepat sekalipun hingga jarak 200 mil laut (370 km).
Saat terbang di udara, CN235 MPA bisa melihat adanya korban yang terombang-ambing di lautan luas.
Pesawat dapat juga beroperasi pada malam hari dengan lama terbang sekitar 9 jam.
Skadron Udara 800 yang bermarkas di Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur ini diperkuat dengan lima CN235 MPA buatan PTDI.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider