AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Selain menampilkan sistem senjata artileri medan (armed) jenis SPH (self-propelled howitzer), perusahaan Yugoimport asal Serbia juga menawarkan sistem senjata peluncur roket multilaras (MLRS) pada pameran pertahanan Partner 2019 di Begrade, 25-28 Juni lalu.
Produk terbaru yang pertama tampil di Partner 2019 adalah MLRS modular bernama Tamnava. Sistem ini dapat menembakkan dua jenis roket berbeda kaliber yakni 122 mm dan 267 mm.
Sebagai kendaraan pengusung digunakan truk 8X8 Kamaz 6560 buatan Rusia yang dapat berkendara sejauh 600 km.
Kendaraan diawaki tiga personel yakni komandan, juru senjata, dan pengemudi.
Kabin kendaraan dirancang dapat melindungi awak dari hantaman peluru senapan serbu dan serpihan munisi artileri. Di atas atap kabinnya tersedia senapan mesin kaliber 12,7 mm sebagai alat pertahanan diri.
Dalam setiap misinya, truk dapat dimuati dua rak roket berisi masing-masing 24 tabung roket kaliber 122 mm atau membawa dua rak berisi masing-masing enam tabung roket kaliber 267 mm.
Roket kaliber 122 mm digunakan untuk membumihanguskan target dengan jarak tembak maksimum hingga 40 km. Sementara roket dengan kaliber 267 mm digunakan untuk menyasar target sejauh 70 km.
Operator dapat memilih sistem peluncuran roket tunggal atau salvo pada interval waktu 0,8 hingga 4 detik. Peluncuran dapat dilakukan dari dalam kabin ataupun dioperasikan jarak jauh dari luar kabin menggunakan remote control sejauh 25 m.
Dalam Partner 2019, selain MLRS Tamnava, Yogoimport juga menampilkan MLRS modular yang dinamai Ĺ umadija. Sistem ini juga dipasangkan pada truk Kamaz 8X8.
Sistem MLRS Sumadija pertama kali diperkenalkan pada pameran pertahanan Partner 2017.
Sumadija dapat dilengkapi pilihan berupa empat roket kaliber 400 mm Jerina 1 atau 12 roket kaliber 262 mm yang dinamai Jerina 2.
Roket berpemandu Jerina 1 memiliki jangkauan tembak maksimum 285 km. Sementara Jerina 2 dapat menghancurkan target dalam jarak 75 km.
Perlengkapan standar sistem MLRS Tamnava dan MLRS Sumadija berupa sistem kendali tembak berpandu INS (Inertial Navigation System) dan GPS (Global Positioning System). Setiap kendaraan juga dilengkapi empat kaki hidrolik saat posisi tembak agar peluncuran roket tetap stabil.
Baik Tamnava maupun Sumadija keduanya dirancang untuk menghancurkan target musuh secara luas. Sistem ini digunakan untuk menyasar target seperti sistem pertahanan udara, pusat komunikasi militer, fasilitas pelatihan militer, gudang senjata, depot minyak, hingga pelabuhan ataupun landas pacu pangkalan udara.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider