AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pengurus Besar, Pengurus Daerah, dan seluruh atlet Federasi Aero Sport Indonesia Indonesia (FASI) atas prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh kepengurusan FASI 2014 hingga sekarang.
Hal itu disampaikan KSAU saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) FASI ke-11 di Jakarta pada Jumat, 21 Juni 2019.
Munas FASI diselenggarakan setiap empat tahun sekali sebagai perwujudan dari amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FASI.
Munas kali ini yang merupakan Munas FASI yang ke-11 dijadwalkan berlangsung selama dua hari hingga Sabtu.
FASI, kata Yuyu Sutisna, mampu tampil dan memberikan daya tarik tersendiri melalui berbagai kompetisi olahraga dirgantara yang telah diikuti. Baik pada skala nasional maupun Internasional.
Hal ini, lanjutnya, dapat menjadi stimulus bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai olahraga dirgantara.
KSAU menyoroti keikutsertaan beberapa cabang olahraga dirgantara pada Pekan Olahraga Nasional ke-19 tahun 2016 di Bandung dan cabang olahraga paralayang pada Asian Games ke-18 tahun 2018 di Jakarta dan Palembang.
Keikut sertaan tersebut membuktikan, FASI mampu bersaing secara positif dan sejajar dengan cabang olahraga lain yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI.
“Satu hal yang sangat membanggakan bahwa atlet-atlet FASI telah mampu mengukir sejarah dalam keikutsertaan pada Asian Games ke-18 tahun 2018 dengan menyumbangkan 2 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu serta masuk ke dalam lima besar penyumbang medali bagi Tim Indonesia,” ucap Yuyu.
Perjuangan yang gigih dan pantang menyerah dari Pengurus Besar, Pengurus Daerah, dan seluruh atlet FASI, lanjutnya, patut diteladani oleh pengurus dan atlet-atlet FASI pada masa mendatang.
“Saya berharap kinerja yang baik ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Di balik persembahan prestasi-prestasi yang telah diraih, KSAU memberikan penekanan ulang agar seluruh pengurus dan atlet FASI tetap waspada dan senantiasa mengutamakan faktor keselamatan pada setiap kegiatan.
“Seperti kita ketahui bersama, cabang olahraga dirgantara memiliki risiko yang cukup tinggi. Kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan oleh atlet, baik dalam pemeliharaan maupun prosedur operasional, dapat berakibat fatal bagi dirinya dan orang lain,” jelas orang nomor satu di TNI AU ini.
Munas FASI kali ini membahas beberapa agenda yang diharapkan dapat memaksimalkan kinerja anggota dan pengurus FASI peroide mendatang.
KSAU menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan terkait dengan FASI:
Pertama, lakukan evaluasi kegiatan FASI selama periode kepengurusan yang sedang berjalan. KSAU berharap peserta munas dapat menggali dan menemukan kendala-kendala yang menghambat kemajuan olahraga dirgantara selama ini serta mencari solusi terbaiknya.
Kedua, lakukan perencanaan kegiatan FASI pada periode empat tahun ke depan. Terkait perencanaan ini, KSAU berharap agar olahraga FASI tidak menjadi olahraga yang eksklusif, melainkan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
“Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang sekaligus upaya yang konkret untuk melaksanakan sosialisasi-sosialisasi dan turnamen-turnamen secara bertahap, berlanjut, dan berkesinambungan. Kuncinya adalah kemauan. Selama ada kemauan, Insya Allah selalu ada jalan,” tekan Yuyu.
Ketiga, tinjau kembali AD/ART agar tidak bersifat statis dan kaku. Melainkan menjadi fleksibel dan adaptif.
“Jika ada hal-hal di dalam AD/ART yang sekiranya belum sempurna, maka perlu diadakan revisi, amandemen, atau penambahan suplemen untuk terus menyempurnakan AD/ART tersebut,” pungkas KSAU ke-22 ini.
Roni Sontani