AngkasaReview.com – Untuk pertama kali Korporasi Negara Rusia, Rostec, akan memamerkan helikopter ringan multiguna terbaru Ansat di ajang pameran kedirgantaraan Paris Air Show (PAS) 2019 yang berlangsung di Paris-Le Bourget Airport, Perancis pada 17-23 Juni.
Untuk pertama kali juga Ansat diperkenalkan di kawasan Eropa dalam kegiatan dua tahunan PAS yang kali ini menginjak penyelenggaraan ke-53.
Ansat dipamerkan di PAS 2019 dalam varian helikopter medikal serta angkut VIP. Kedua heli akan dipajang di arena pameran statik untuk dilihat para pengunjung dan juga ikut tampil dalam pertunjukan dinamik (flying display).
Rostec dalam siaran persnya yang diterima Airspace Review (angkasareview.com) pada Jumat (14/6) menyatakan, menyemarakkan PAS 2019, kedua heli diberi corak khusus dengan bendera Rusia dan bendera Perancis.
Di bagian badan heli diberi gambar khusus pita gimnastik untuk menandakan simbol kecantikan dan harmoni penerbangan kedua heli. Di pameran statik, tim senam ritmik Tatarstan akan ikut memeriahkan pameran heli guna memperindah kehadiran heli yang sangat elegan ini.
Khusus untuk varian medik, heli Ansat dalam pameran ini dilengkapi dengan modul medis buatan Austria yang telah mendapatkan sertifikasi standar internasional untuk helikopter ambulans.
Kehadiran Ansat dalam PAS 2019, menandai kembalinya helikopter sipil buatan Rusia ke ajang bergengsi ini sejak 30 tahun lalu. Saat itu helikopter ambulans Mi-17-1VA diboyong ke Paris Air Show tahun 1989.
“Kehadiran perdana helikopter Ansat di Eropa, sangat penting bagi kami sebagaimana heli ini akan mendemonstrasikan kompetensinya di pameran yang paling bergengsi di dunia,” ujar Direktur Jenderal Russian Helicopters Andrey Boginsky.
Ansat pertama kali diperkenalkan di pasar helikopter sipil pada 2018. Di pameran Airshow China tahun lalu sebanyak 20 Ansat telah dipesan oleh Asosiasi Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan China. Keseluruhan helikopter tersebut akan diserahkan pada 2019-2020.
Heli Ansat telah lulus uji operasi di kawasan pegunungan dengan ketinggian hingga 3.500 meter. Heli ini dapat dioperasikan di beragam iklim dengan rentang suhu -45C hingga +50C.
Roni Sontani