AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Perusahaan pembuat kursi lontar (ejection seat) asal Inggris, Martin-Baker, telah memproduksi 500 unit kursi lontar US16E untuk jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 Lightning II.
Seluruh kursi lontar tersebut telah dikirimkan ke tiga fasilitas produksi F-35 yang tersebar di tiga negara. Yaitu ke fasilitas Lockheed Martin di Fort Worth (Amerika Serikat), fasilitas Leonardo Final Assembly & Check-Out (FACO) di Cameri (Italia), dan di fasilitas Mitsubishi Heavy Industries (MHI) FACO di Nagoya (Jepang).
Mengutip pemberitaan di laman Martin-Baker, pengiriman kursi lontar ke-500 untuk F-35 telah dilaksanakan pada 1 Maret lalu. Acara dihadiri oleh CEO Lockheed Martin UK Peter William David Ruddock dan Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Martin-Baker Andrew Martin. Untuk diketahui, Ruddock merupakan marsekal purnawirawan AU Inggris (RAF) yang pernah terselamatkan nyawanya saat eject dari pesawat Hunter Mk2H di tahun 1977.
Perihal kursi lontar US16E, ini adalah kursi penyelamat pengembangan dari kursi lontar Martin-Baker Mk16 yang sukses digunakan pada jet latih T-6 Texan II, Eurofighter Typhoon, T-38 Talon, Dassault Rafale, F-35, dan sejumlah pesawat lainnya.
US16E dirancang dapat memberikan optimasi parameter keselamatan bagi penerbang. Mulai dari batas jarak aman operasi terhadap landasan (permukaan bumi), beban psikologis penerbang, bobot penerbang, dan batas-batas antropometri (dimensi tubuh dan ruang gerak) lainnya sebagaimana dipersyaratkan pada F-35.
Kursi lontar US16E bersifat komunal untuk digunakan oleh seluruh varian F-35 baik A, B, maupun C. Pihak pabrikan menyatakan, kursi pesawat ini satu-satunya yang sesuai dengan kualifikasi kursi lontar berdasarkan ketentuan Kriteria Cedera Leher (NIC) yang ditetapkan pemerintah AS untuk penerbang.
Tentang Martin-Baker, perusahaan ini didirikan tahun 1946 oleh Sir James Martin dan Kapten Valentine Baker. Hingga saat ini lebih dari 70.000 kursi lontar telah dibuat oleh Martin-Baker dan digunakan di 93 negara.
Dan, sebanyak 7.605 nyawa telah berhasil terselamatkan berkat penggunaan kursi lontar buatan Martin-Baker.
Roni Sontani