ANGKASAREVIEW.COM – Negeri yang juga Benua Kanguru Australia melakukan perkuatan di seluruh cakupan pertahanannya. Salah satunya adalah peningkatan keamanan di sektor laut dengan membeli 12 pesawat patroli maritim P-8 Poseidon dari Amerika Serikat. Pesawat kedelapan armada pengintai dan penyerang dari udara ini telah diterima pada Selasa, 9 April lalu.
Penerimaan pesawat untuk Angkatan Udara Australia (RAAF) ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan The Hon Christopher Pyne MP dan Menteri Industri Pertahanan Senator The Hon Linda Reynolds CSC.
Pyne menyatakan, datangnya pesawat kedelapan P-8 semakin meningkatkan keamanan sektor maritim Australia.
Tautan: Tak Cukup 12 P-8A Poseidon, Australia Beli 6 MQ-4C Triton untuk Perkuatan Patroli Maritim
“Pesawat ini dapat melaksanakan misi peperangan antikapal selam, misi intelijen maritim laut dan di atas daratan, pengawasan serta pengintaian (ISR), hingga misi pencarian dan pertolongan (SAR),” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan Australia.
Dari sisi teknis perawatan, P-8 buatan Boeing, Amerika Serikat ini telah dilengkapi sistem manajemen kelelahan struktur jangka panjang berikut perangkat diagnostiknya. Sehingga, dengan alat tersebut seluruh data-data terkait penggunaan pesawat dan identifikasi hal-hal yang yang harus dikerjakan dapat terekam semuanya.
Sementara dari sektor industri, Reynolds menjelaskan bahwa kehadiran armada P-8 di Australia khususnya di RAAF, berpeluang meningkatkan industri pertahanan dan penambahan lapangan kerja.
Tautan: Boeing Terima Kontrak 2,4 Miliar Dolar AS untuk 19 P-8A Poseidon
“Pesawat ini akan ditempatkan di RAAF Base Edinburgh di Australia Selatan dan menciptakan lebih 120 pekerjaan mulai tahun depan,” ujarnya.
Proyek dimaksud adalah terkait pembangunan sarana ISR yang lebih luas di Super Base, Australia Selatan. Pekerjaan ini akan didukung oleh tenaga-tenaga ahli di Australia Selatan hingga beberapa dekade ke depan.
Tautan: Siap Dikirim Tahun ini, Boeing P-8A Poseidon ke-100 Masuk Tahap Perakitan Akhir
Sebelumnya, lebih 4.000 tenaga kerja Australia sudah mendapatkan pekerjaan dalam pembangunan fasilitas di RAAF Base Edidburgh.
P-8 Poseidon yang sebelumnya dikenal sebagai pesawat Multimission Maritime Aircraft (MMA) dibuat oleh Boeing Defense, Space & Security dari basis pesawat B737-800ERX. Pesawat ini mampu menjalankan misi perang permukaan, perang anti-permukaan (antikapal selam), pencegatan kapal, hingga misi SAR.
Tautan: Luncurkan Rudal Harpoon Pertama Kali, P-8A Poseidon Australia Sukses Tenggelamkan Kapal Amerika
Pemerintah Australia telah menyetujui pembelian 12 P-8 Poseidon dari 15 pesawat yang diajukan. Sementera tiga lainnya kemungkinan akan menyusul.
Dipilihnya P-8 MMA sebagai pesawat pengganti P-3C Orion, diumumkan Australia pada 2007 atau satu dekade sebelum pesawat pertama P-8 Poseidon diterima RAAF pada 2016.
Di RAAF, armada P-8 akan bekerja sama dengan enam drone MQ-4C Triton buatan Northrop Grumman yang juga dipesan dan saat ini masih dalam pembuatan.
Tautan: Selandia Baru Berhasil Dapatkan 4 P-8A Poseidon
Selain oleh Australia, P-8 telah digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dan Angkatan Laut India (IN).
Pesawat ini juga dipesan oleh Angkatan Udara Inggris (RAF), Angkatan Udara Norwegia (RNoAF), dan Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF).
Roni Sontani