ANGKASAREVIEW.COM – Aksi dramatik kalau tidak mau disebut teatrikal, kala Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS/USAF) melakukan penerbangan simultan F-22 Raptor di Elmendorf Air Force Base, Alaska yang didahului dengan peragaan elephant walk 24 jet tempur siluman generasi kelima ini.
Di satu sisi, foto yang memperlihatkan dua lusin kawanan F-22 dalam enam jejer ke belakang ydan merayap di landasan, menunjukkan bahwa si raja udara dalam kondisi siap tempur. Terlebih para burung besi siluman ini tengah melaksanakan latihan tempur bertajuk Polar Force.
Tautan: AU AS Pamer Kekuatan, 24 F-22 Raptor Lakukan Elephant Walk
Adalah Wing Tempur 3 Pacific Air Forces, USAF sebagai salah satu wing tempur penaung F-22 yang mengatur pelaksanaan kegiatan ini. Satu per satu Raptor pun kemudian mengudara meninggalkan jejak raungan mesin ganda Pratt & Whitney F119-PW-100 di udara.
Di balik gemerlap aksi elephant walk F-22 yang dilaksanakan pada 26 Maret 2019 ini, walau terlihat masif, tetap saja kemudian muncul pertanyaan menggelitik. Mengapa Amerika Serikat hanya pamer kekuatan 24 Raptor? Apakah ini menunjukkan bahwa hanya sejumlah itu F-22 yang siap operasi di sana?
Tautan lain: Untuk Bertarung Melawan AS, China Butuh 200 Jet Tempur Siluman J-20
Bila ditelusuri, jumlah 24 F-22 yang dinaungi Wing Tempur 3, itu adalah setengah dari jumlah kekuatan armada Raptor di wing tempur ini
Seperti ditulis David Axe di National Interest, Wing Tempur 3 pada 2018 memiliki 42 F-22. Jumlah Raptor sebanyak ini sebagiannya merupakan ‘sumbangan’ atau kiriman dari Tyndall Air Force Base di Florida yang pada 10 Oktober tahun lalu terkena badai Hurricane.
Sementara Skadron Tempur 43, yang juga berada di Tyndall, mengungsikan 28 F-22 ke Eglin AFB di Florida untuk sementara. USAF selanjutnya akan memindahkan F-22 di Eglin ini ke Langley AFB di Virginia setelah mendapat persetujuan dari Kongres.
Tautan lain: Amerika Kirim 3 Pembom Siluman B-2 Spirit ke Pearl Harbor, Ada Apa?
Langley AFB, yang menjadi markas lain bagi skadron garis depan Raptor, juga akan mendapat bagian F-22 dari Skadron Tempur 95. Demikian halnya dengan Wing Garda Udara Nasional di Hickam AFB, Hawaii akan mendapat kiriman sejumlah F-22 dari Tyndall.
USAF saat ini mengoperasikan 183 F-22 Raptor. Sebanyak 120 di antaranya merupakan kawanan Raptor ‘berkode tempur’ yang telah dilengkapi beragam perangkat lunak dan sistem persenjataan terbaru.
Pada faktanya, tulis Axe, pemerintah Amerika Serikat memang belum sanggup memenuhi kebutuhan enam skadron tempur garis depan F-22 dengan jumlah tiap-tiap skadron 24 pesawat.
Tautan lain: Berapa Jumlah F-35 yang Sudah Diserahkan Lockheed Martin? 265
Jumlah dua lusin F-22 untuk satu skadron, merupakan hitungan ideal bagi USAF. Karena dengan begitu, jumlah sorti penerbangan F-22 akan lebih banyak mengingat satu sorti misi biasanya menyertakan empat Raptor.
Dengan memiliki 24 pesawat per satu skadron, USAF akan memiliki keleluasaan lebih dibanding hanya punya 18 pesawat per skadron misalnya.
Belum lagi bahwa sejak Raptor digunakan oleh USAF tahun 2005, hingga kini rata-rata kesiapan pesawat dominasi udara ini hanya berkisar di angka 50 persen saja. F-22 termasuk salah satu jet tempur andalan dengan kesiapan paling rendah di jajaran USAF.
Tautan lain: Rusia Dapatkan Su-57 Tahun Depan, Pesawat Perdana Akan Huni Lanud Lipetsk
Di tahun 2018, Menteri Pertahanan James Mattis meminta ketiga Angkatan Perang AS, yakni USAF, US Navy, dan USMC agar meningkatkan kesiapan jet-jet tempur F-15, F-16, F/A-18, F-22, dan F-35 hingga 80 persen sampai September 2019.
Namun faktanya lagi, seperti dikatakan Menteri Angkatan Udara Heather Wilson di pertengahan Maret 2019, angka ini sangat sulit dicapai oleh F-22 hingga saat ini. Walaupun, armada F-22 yang ditempatkan di kawasan Timur Tengah ditarik pulang sekalipun untuk mengakhiri penugasannya pesawat-pesawat tersebut selama lima tahun di sana.
Tautan: F-22 Raptor Usir Tu-95 Bear dari Lepas Pantai Alaska
Wilson merupakan salah satu pejabat tinggi yang meminta agar USAF diberi banyak pesawat jet tempur generasi kelima. Baik Mattis maupun Wilson, keduanya kemudian mengajukan pengunduran diri dari jabatannya masing-masing dengan alasan masing-masing pula.
Aksi elephant walk 24 F-22 di Elemendorf, di satu sisi memperlihatkan besarnya kekuatan udara AU AS.Bayangkan, dalam aksi ini keseluruhan Raptor membawa 192 rudal udara ke udara dan 11.520 butir peluru kaliber 20 mm.
Namun bila dicermati dari dalam, jumlah tersebut justru makin melegitimasi bahwa kesiapan armada F-22 memang rendah dan hanya mencapai angka 50 persen saja dari total jumlah yang dimiliki. Apakah Anda berpendapat sama?
Roni Sontani