ANGKASAREVIEW.COM – Sejak Pakistan menjadi negara merdeka dan terpisah dari India (1947) keduanya selalu meributkan kawasan perbatasan yang bergunung-gunung curam yang populer disebut Kashmir. Pakistan bahkan mengklaim Kashmir sebagai wilayahnya. Sedangkan India, juga mengklaim semua wilkayah Kashmir adalah wilayah kedaulatannya.
Tanpa berkompromi kedua negara lalu membuat garis batas dan mendirikan pos-pos militer untuk saling menjaga sebagian wilayah Kashmir. Aturannya, jika tentara kedua negara sampai berani menyeberangi garis perbatasan bisa dianggap ‘sedang menyerang’ dan langsung memicu bentrokan bersenjata.
Akibatnya, peperangan antara India-Pakistan terkait masalah Kashmir kerap terjadi. Sedikitnya pernah terjadi lima kali peperangan antara India-Pakistan pada kurun 1947-2016 gara-gara Kashmir.
Akan tetapi, karena merupakan wilayah bergunung-gunung yang sangat curam, bentrokan di darat kurang efektif dan jika terjadi pertempuran antara kedua belah pihak biasanya masing-masing mengandalkan meriam-meriam artilerinya.
Bentrokan senjata bisa dipicu oleh berbagai macam hal, namun dalam perkembangan terkini para militan garis keras yang berbasis di Pakistan juga suka menyerang pasukan India di Kashmir.
Dalam serangan oleh militan pada awal tahun 2019 di Kashmir, militer India telah kehilangan 40 tentaranya sehingga memicu kemarahan New Delhi.
Untuk membalasnya, militer India tidak melakukan serangan melalui darat terhadap perkubuan militan yang diyakini berada di wilayah Balakot, Pakistan. Tetapi, langsung melancarkan serangan udara secara terpilih.
Pada serangan udara mengunakan sejumlah jet tempur MiG-21 Bison pada Selasa (26/2/2019) militer India mengklam telah membunuh lebih dari 300 personel militan yang berbasis di Balakot. Namun klaim ini dibantah Islamabad dengan mengatakan tidak ada korban jatuh sedikit pun akibat serangan udara India. Pakistan sendiri langsung mengerahkan sejumlah jet tempur JF-17 untuk melawan serangan udara India.
Akibat pertarungan udara antara dua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu, dua jet tempur MiG-21 Bison dan dua heli Mi-17 India rontok. Sementara Pakistan kehilangan salah satu jet tempurnya.
Yang pasti, meskipun India menyangkal bahwa keempat pesawat tempurnya jatuh bukan karena ditembak rudal udara ke udara JF-17, Pakistan telah menahan dua pilot MiG-21 India.
Kisah tertembak jatuhnya salah satu MiG-21 India bermula pada Rabu pagi (27/2/2019) ketika dua jet tempur JF-17 menembak jatuh Mi-17 yang dianggap telah melanggar ruang udara Pakistan.
Dua MiG-21 segera terbang untuk menghadang dua JF-17 dan tampaknya telah berlangsung dogfight sengit yang mengakibatkan salah MiG-21 India rontok. Kedua pilot MiG-21 yang eject menggunakan parasut itu kemudian mendarat di wilayah Pakistan dan ditawan.
Satu MiG-21 lainnya, menurut Pakistan juga berhasil ditembak jatuh tetapi lokasi jatuhnya masih berada di wilayah India. Dalam pertempuran udara itu India mengklaim telah merontokkan satu jet tempur Pakistan yang kemungkinan adalah JF-17.
Dipastikan, setelah insiden bentrokan udara yang sementara menunjukan AU Pakistan lebih unggul, hubungan kedua negara semakin tegang dan jika tidak terkendali bisa memicu peperangan yang lebih besar.
Berbagai negara, termasuk Indonesia, berusaha mencegah konflik di Kashmir yang sudah rutin terjadi itu agar tidak makin meluas. Apalagi mengingat kedua negara akan sangat berbahaya jika sampai menggunakan senjata nuklirnya masing-masing.
A Winardi
editor: Raider
@A Winardi
Bagaimana jalannya pertempuran yg sesungguhnya masih simpang siur 🤔
Sebuah sumber yg menyertakan foto bangkai heli mi-17 beserta peta lokasi situs jatuhnya heli tsb mengatakan bhw heli ini jatuh krn kerusakan teknis…bukan oleh serangan lawan krn lokasinya berada didalam wilayah india.
Sumber lain menyertakan foto runtuhan F-16 B blok 20 (eks au jordan) milik au pakistan (foto diambil didalam teritori pakistan)…lengkap dg part number (mungkin) kotak berisi sensor yg masih menempel pd nozzle mesin turbin F-16, sedang dikelilingi oleh tentara pakistan 🕵️🕵️🕵️
Ralat: Kotak terhubung kabel yg dimaksut tidak menempel pada nozzle mesin turbin, tapi menempel pd airframe yg menyelubungi entah air intake atau nozzle mesin turbin…karena kondisinya sdh tidak utuh
satu hal lagi lagi yang harus saya luruskan dalam artikel ini. pakistan tidak memisahkan diri dari india (1947) tetapi dari British India, jadi sebelum 1947 tidak ada negara “INDIA” pakistan dan india merdeka secara bersamaan hasil dari kesepakatan bahwa antara pihak muslim dan hindu memisahkan diri membentuk negara sendiri.
masalah Kashmir juga bukan melibatkan 2 negara tetapi 3 negara yaitu CHINA PAKISTAN INDIA, hanya Kashmir di wilayah china ini yang sudah lama tidak pernah ada konflik, karena kondisi wilayahnya sangat ekstrim.