ANGKASAREVIEW.COM – Di luar produk senjata dan munisi, melaui Divisi Kendaraan Khusus, PT Pindad juga dikenal sebagai produsen kendaraan taktis (tantis) maupun kendaraan tempur (ranpur) yang cukup disegani. Di antara produknya yang telah dibuat adalah ranpur APR-1, APR-2, Komodo, Panser Anoa, dan produk terbarunya yakni tank medium bernama Harimau.
Dari sederet produk yang dihasilkan tersebut, mungkin banyak orang yang belum tahu kalau produk pertama Divisi Kendaraan Khusus Pindad bukanlah ranpur bersenjata api. Melainkan, kendaraan khusus (ransus) bersenjata air yang dibuat untuk menghadapi huru-hara atau kerusuhan massa.
Sobat AR, ransus bermeriam kanon air yang dinamai M1W-40 lahir pada saat yang tepat, dimana pada 1997 Indonesia diterjang krisis moneter. Sebagai efeknya, saat itu banyak terjadi unjuk rasa atau demonstrasi. Terutama di ibu kota Jakarta dan kota besar lainnya di Tanah Air.
Secara kebetulan pula, pada masa itu Pindad bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang bernaung di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) terlibat dalam pengembangan proyek Mobil Nasional (MobNas) Maleo.
Proyek Mobnas yang digarap sejak 1993 ini juga terkena imbas krisis moneter 1997, padahal telah berada pada fase akhir (siap produksi).
Di tengah ketidakpastian kelanjutan proyek Mobnas Maleo tersebut, timbul ide untuk membuat “kendaraan khusus” yang dicetuskan Dirut PT Pindad saat itu Dr. Ir. Budi Santoso. Dengan memanfaatkan tenaga ahli yang terlibat proyek Mobnas Maleo, Pindad pun akhirnya berhasil menelurkan ransus M1W-40.
Ransus M1W-40 diawaki oleh empat orang personel termasuk pengemudi. Tersedia tiga pintu untuk akses keluar masuk awak, dua d isisi depan samping pengemudi dan komandan, dan sebuah lagi berukuran besar di tengah bodi sebelah kiri. Untuk kenyamanan awaknya, kabin M1W-40 telah dilengkapi pendingin udara (AC).
Kanon Air M1W-40 dikendalikan menggunakan perangkat joystick. Tekanan airnya mencapai 16 bar, artinya bisa merobohkan kumpulan massa yang berada di dekatnya. Kapasitas tangki airnya mencapai 4.000 liter yang tersimpan di kompartemen belakang kendaraan.
Sementara untuk keamanan awak kabin dari lemparan batu, pukulan pipa besi atau balok kayu, seluruh kaca jendela M1W-40 diberi bingkai jaring besi baja (wire mesh).
Peralatan bela diri lainnya adalah pelontar tabung gas air mata yang digunakan untuk membubarkan kerumanan massa apabila sudah tidak terkendali.
Sobat AR, kehadiran M1W-40 membuka jalan lahirnya ransus dan ranpur Pindad berikutnya. Untuk ransus kanon air, tahun 2012 Pindad memproduksi PWC-25TL pesanan Timor Leste. Dan sejak Juni 2018, lahir generasi baru yakni Pindad Water Cannon (PWC) yang dibangun berdasar sasis truk Tata seri LPTA 1628.
Rangga Baswara Sawiyya