ANGKASAREVIEW.COM – Dalam berbagai pertempuran yang pernah dialami seperti Perang Enam Hari (1967) dan Perang Yom Kippur (1973) pasukan Israel sering terlibat duel sengit dalam peperangan menggunakan tank.
Awalnya pasukan tank Israel sering terdesak tapi kemudian berhasil memukul mundur pasukan musuh. Meski begitu, tetap saja pasukan Israel mengalami kerugian besar.
Dalam pertempuran melawan para pejuang Hizbullah di Libanon tahun 2006, sejumlah tank Merkava Israel bahkan mengalami kehancuran setelah digempur menggunakan senjata antitank buatan Rusia yang berhasil dimiliki para pejuang Hizbullah.
Berdasar pengalaman tempur menggunakan tank itu maka militer Israel terus saja meningkatkan kemampuan tank-tanknya, termasuk juga kendaraan tempur/pengangkut personel seperti Eitan dan Namer.
Guna menghadapi tank lawan, kendaraan pendukung pasukan infanteri Eitan dan Namer pun kemudian dilengkapi dengan senjata antitank mandiri menggunakan teknologi Remotely Controlled Weapon Station (RCWS).
Piranti RCWS ini merupakan pengontrol sekaligus operator untuk menembakkan rudal antitank Spike-MR ke tank-tank lawan.
Dalam operasionalnya, perangkat RCWS berada di dalam ranpur sehingga tidak tampak dari luar. Dengan begitu tank-tank lawan yang mendapati Eitan maupun Namer tidak akan mengira jika kawanan lapis baja tersebut dilengkapi rudal antitank.
Saat akan digunakan, RCWS muncul dari tubuh ranpur dan setelah menembakkan rudal Spike, RCWS itu kemudian masuk lagi ke dalam tubuh ranpur untuk mengisi ulang rudal.
Operator RCWS di dalam ranpur dijamin aman dari bidikan senjata musuh karena berada dalam ruangan dan bisa mengincar sasaran menggunakan monitor video.
Untuk mempersenjatai Eitan dan Namer, militer Israel telah menyiapkan 30.000 pucuk rudal Spike yang merupakan produksi industri pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems.
Varian rudal Spike dikelompokkan berdasarkan jarak tembaknya, yakni 1,5 km (Spike-SR); 2,5 km (Spike-MR); 4 km (Spike-LR); 8 km (Spike-ER) dan 25 km (Spike NLOS)
Yang pasti, dengan peluncur rudal RCWS pasukan Israel tidak harus menembakkan rudal Spike melalui cara dipanggul. Melainkan dengan cara ‘duduk manis’ di dalam ranpur lapis baja berpendingin udara untuk menghancurkan tank-tank lawan.
A Winardi