ANGKASAREVIEW.COM – Biro Desain Teknik Nudelman Precision (KBtochmash) dari Rusia mulai membidik negara-negara Asia Tenggara sebagai pasar bagi sistem pertahanan udara (sishanud) gerak terbaru Sosna. Sistem rudal darat ke udara jarak pendek ini dibuat sebagai pengganti Strela-10M di Angkatan Bersenjata Rusia dan diperkenalkan pertama kali kepada publik pada pameran ARMY 2018 di Patriot Expo, Kubinka, Wilayah Moskow, Rusia, 21-26 Agustus lalu.
Sebelumnya, sishanud Strela-10 telah digunakan oleh sedikitnya 20 negara yang tersebar di Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Eropa Timur.
Pihak pabrikan mengatakan, sishanud terbaru Sosna mampu menghancurkan serangan berbagai senjata presisi tinggi seperti rudal jelajah dan rudal-rudal berpemandu yang diluncurkan oleh pesawat tempur. Lebar wilayah tembakan Sosna mencapai 10 km dengan ketinggian maksimum hingga 5 km.
Sosna dilengkapi 12 unit (2 X 6) peluncur rudal Sosna-R yang diintegrasikan pada turet dengan kemampuan gerak 360 derajat. Sobat AR, turet ini juga dilengkapi alat pencari dan penjejak sasaran mandiri, pengontrol terbang rudal, serta sistem kontrol elekrto optik bagi perlindungan gangguan elektronik presisi tinggi oleh musuh (EOCS).
Dalam penggunaanya, Sosna dapat juga diintegrasikan dengan sistem baterai pertahanan udara lainnya karena sistem ini didesain mampu menerima data target dari pusat pos komando, kendaraan pemimpin, maupun sumber independen lain. Uji coba pertama Sosna telah dilaksanakan pada Desember 2015.
Roni Sontani