ANGKASAREVIEW.COM– Mayor Pnb Rahman “Reynard” Fauzi, S.T berhasil mencapai 1.000 jam terbang di pesawat jet tempur Su-27/30 Flanker Skadron Udara 11, Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 2006 ini mencapai prestasi tersebut saat melaksanakan latihan tempur udara (Air Combat Training – ACT) menggunakan Su-27 (TS-2701) di Area South, selatan Makassar pada Senin (6/8/2018).
Latihan tempur udara dengan sandi ‘Sioux Flight’ itu melibatkan empat pesawat Sukhoi (2 Su-27 dan 2 Su-30) dan enam penerbang dipimpin Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Anton “Sioux” Pallaguna, S.E, MMOAS. Latihan dilaksanakan dengan skenario dua lawan dua (2v2) pada ketinggian 10.000 – 30.000 kaki. Latihan ini merupakan kegiatan terjadwal Skadron Udara 11 dalam upaya meningkatkan profesionalisme para penerbang tempurnya.
Disimulasikan, dua pesawat tempur musuh sebagai replika ‘Red Force’ menyerang dari luar wilayah Indonesia dan hendak menghancurkan objek vital nasional. Kedatangan mereka kemudian dihalau oleh dua jet tempur Sukhoi yang berperan sebagai ‘Blue Force’ demi mempertahankan tegaknya kedaulatan wilayah udara NKRI. “Reynard” berada di pesawat yang hendak melakukan penyerangan.
Dalam kesehariannya Mayor Pnb Rahman Fauzi, putra asli Magelang lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 2002 ini menjabat sebagai Komandan Flight Latihan (Danflightlat) Skadron Udara 11. Sobat AR, dengan pencapaian ini “Reynard” menjadi penerbang ke-13 Skadron Udara 11 TNI AU yang berhasil membukukan 1.000 jam terbang di pesawat Su-27/30.
Total raihan jam terbangnya sendiri telah mencapai 2.018 jam terbang, dicapai menggunakan berbagai macam pesawat mulai dari AS-202 Bravo, T-34 Charlie, Grob G 120TP, KT-1B Woong Bee, Hawk Mk.53, F-16A/B Fighting Falcon, hingga Su-27/30 Flanker.
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bowo “Batman” Budiarto, S.E saat memimpin upacara pencapaian 1.000 jam terbang Su-27/30 oleh “Reynard” menyatakan kebanggaannya atas prestasi ini. Ia berpesan agar pencapaian ini menjadi momentum untuk lebih mengasah diri dan menjaga profesionalisme dalam mengoperasikan pesawat.
“Untuk Mayor Pnb Fauzi, selamat atas pencapaian 1.000 jam terbang di pesawat Sukhoi dan agar menjadikan momentum ini untuk lebih mengasah diri agar menjaga profesionalisme dalam mengoperasikan pesawat yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Untuk ilmunya agar ditularkan kepada junior-junior di bawahnya supaya menjadi ilmu yang bermanfaat,” ujar Bowo.
Senada dengan yang dikatakan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Komandan Skadron Udara 11 berharap agar pencapaian 1.000 jam terbang bagi penerbang bersangkutan dapat meningkatkan profesionalismenya dalam melaksanakan berbagai misi udara. “Sehingga dengan demikian, dapat meningkatkan combat capabilites bagi individu maupun skadron,” pungkas Anton.
Roni Sontani