ANGKASAREVIEW.COM – Pabrikan asal Ceko Aero Vodochody dan Israel Aerospace Industries (IAI) dari Israel memperkenalkan jet tempur/serang ringan baru pada pameran kedirgantaraan Farnborough International Airshow (FIA) 2018. Proyek bersama ini dibangun menggunakan basis Aero L-159 ALCA (Advanced Light Combat Aircraft) yang mendapatkan nama baru sebagai F/A-259 Striker.
Striker menggabungkan ketangguhan dan efektivitas pendahulunya L-159 dengan membenamkan perangkat avionik dan teknologi kedirgantaraan terkait terkini lainnya. L-159 sendiri sudah terbukti memiliki kinerja yang unggul, kemampuan manuver yang lincah, jangkauan operasi yang jauh serta biaya operasional dan perawatan yang rendah.
Tergolong sebagai pesawat tempur generasi keempat, Striker akan dilengkapi perangkat night-vision goggle (NVG) kompatibel glass cockpit dengan unit tampilan layar multifungsi berwarna, sistem kontrol hands-on-throttle-and-stick (HOTAS) dan sensor synthetic aperture radar/ground moving target indication (SAR/GMTI).
Sebagai opsional, Striker dapat di-upgrade untuk mendapatkan radar AESA dan perangkat helmet mounted display (HMD ) serta sistem komunikasi satelit. Opsi lainnya adalah penambahan perangkat pengisian bahan bakar di udara untuk memperpanjang jangkauannya. Striker juga menganut konsep sistem arsitektur terbuka, sehingga memungkinkan pembaruan sistem dimasa mendatang berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Untuk dapur pacunya, Striker mengandalakan mesin turbofan tunggal F124-GA-100 buatan Honeywell dari Amerika Serikat yang juga digunakan pada L-159. Mesin terkenal bandel ini memiliki gaya dorong 28,2 kN yang mampu melarikan Striker hingga kecepatan 0,8 Mach (936 km/jam) dan kecepatan panjat 62 m/detik. Pesawat mampu menahan gaya gravitasi +8/-4 G, ketinggian terbang hingga 13.200 m, dan jangkauan sekitar 1.570 km.
Sobat setia AR, sebagai jet tempur multi-role F/A-259 bisa menjalankan beragam peran seperti menjadi pesawat patroli perbatasan dengan kemampuan intersepsi, pesawat serang ringan untuk dukungan udara tertutup (CAS), serta menjalankan misi perang melawan gerilya (COIN). Untuk mendukung peran tersebut, F/A-29 dirancang mampu beroperasi dari landasan tak beraspal.
Striker memiliki tujuh gantungan (enam di sayap dan satu di perut) yang bisa digunakan untuk membawa beragam senjata di antaranya bom pintar (LGB) jenis GBU-58 Paveway II, lalu misil udara permukaan AGM-65 Maverick, rudal antipesawat AIM-9 Sidewinder dan dua drop tank serta sebuah tabung di perutnya untuk menempatkan tabung peralatan misi atau berisi kanon kaliber 20 mm di dalamnya.
Sobat Setia AR, ditargetkan Striker sudah bisa dikirimkan ke pelanggan pertama pada 2020 mendatang. Aero/IAI menargetkan dapat meraup pasar sekira 350 unit pesawat yang diharapkan datang dari negara beranggaran tipis tapi tetap mendapatkan jet tempur multiperan yang mumpuni.
Tentunya populasi F/A-259 diharapkan akan lebih baik dari L-159 ALCA yang hanya diproduksi 72 unit dan hanya digunakan oleh AU Ceko dan AU Iraq saja.
RANGGA BASWARA SAWIYYA