AIRSPACE REVIEW – Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan militer asing (FMS) untuk jet tempur F-16 Block 70/72 (F-16 Viper) kepada Pemerintah Filipina dengan perkiraan biaya sebesar 2,59 miliar dolar AS.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS menyampaikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberitahukan kepada Kongres AS tentang kemungkinan penjualan ini.
Sebelumnya, Pemerintah Filipina telah meminta untuk membeli 10 pesawat F-16C Block 70/72 dan dua versi F-16D Block 70/72.
Pembelian ini lengkap dengan sistem persenjataan canggih seperti rudal udara ke udara dan bom berpemandu.
Termasuk juga fasilitas dan dukungan konstruksi, simulator, pelatihan personel dan peralatan pelatihan, layanan dukungan teknik dan logistik, serta elemen terkait lainnya.
Jika terealisasi, kehadiran F-16C/D Block 70/72 ini akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Filipina (PAF) untuk melaksanakan misi kewaspadaan wilayah maritim dan dukungan udara jarak dekat serta meningkatkan kemampuan penindakan pertahanan udara musuh (SEAD) dan interdiksi udara.
Sebelumnya, Swedia turut berpartisipasi dalam Program Modernisasi Horizon 3 Revisi Angkatan Bersenjata Filipina, khususnya Proyek Akuisisi Pesawat Tempur Multiperan (MRF) Angkatan Udara Filipina.
Swedia menawarkan 12-14 jet tempur canggih JAS 39 Gripen E/F untuk PAF dengan nilai 1,2 miliar dolar AS.
Dengan persetujuan penjualan F-16C/D Block 70/72 oleh AS ini, tak jelas nasib Gripen E/F Swedia, apakah tersingkir dari kompetisi atau terus berlanjut.
Saat ini belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Pertahanan Filipina terkait lampu hijau FMS F-16C/D Block 70/72 tersebut ke Filipina. (RBS)