AIRSPACE REVIEW – Boeing dan Korean Air pada 26 Maret 2025 telah menandatangani pengadaan hingga 50 pesawat berbadan lebar, termasuk 20 unit Boeing 777-9, 20 unit Boeing 787-10, dan opsi 10 unit untuk Boeing 787 Dreamliner tambahan.
Pesanan tersebut menandai kesepakatan terbesar Korean Air dengan Boeing dan akan memainkan peran penting karena maskapai terus mengintegrasikan operasinya dengan Asiana Airlines.
Perjanjian tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen yang diumumkan di Farnborough International Airshow 2024.
“Selama lebih dari 50 tahun, Korean Air dan Boeing telah membangun hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan pertumbuhan bersama. Hari ini, kami semakin memperkuat hubungan bersejarah kami dengan pesanan penting ini,” kata Walter Cho, Presiden dan CEO Korean Air dan Hanjin Group.
Korean Air mengubah dirinya menjadi salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia berdasarkan kapasitas setelah mergernya dengan Asiana Airlines tahun lalu.
Maskapai ini baru-baru ini memperkenalkan merek dan corak baru pada pesawat 787-10 sebagai langkah awal menuju operasi di bawah satu entitas.
Sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan memperbarui armadanya dengan jet berbadan lebar baru yang hemat bahan bakar untuk menambah kapasitas jaringan globalnya.
“Pesanan rekor ini merupakan puncak dari kemitraan kami selama lebih dari 50 tahun dengan Korean Air dan menunjukkan kekuatan keluarga pesawat berbadan lebar Boeing yang terdepan di industri,” kata Dan Schull, Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Komersial Boeing untuk Asia Timur Laut.
Gabungan efisiensi ekonomi dan jangkauan 777X dan 787 Dreamliner akan memposisikan Korean Air untuk pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang, tambah dia. (RNS)