AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat dilaporkan tengah mempersiapkan kemungkinan operasi militer yang menargetkan infrastruktur nuklir Iran.
Hal ini terindikasi berdasarkan berbagai indikator yang diamati di seluruh kawasan, termasuk pergerakan aset strategis dan komunikasi diplomatik terkini.
Dalam beberapa hari terakhir, AS kembali menempatkan beberapa pembom siluman B-2 Spirit dari Wing Bom ke-509 Angkatan Udara AS ke Diego Garcia.
Pangkalan udara terpencil di Samudra Hindia tersebut sering digunakan untuk operasi serangan jarak jauh.
AS telah menyampaikan pemberitahuan kepada awak penerbangan (NOTAM) yang melarang terbang di atas pulau tersebut hingga 1 Mei 2025.
AS juga telah mengirim paket dukungan yang lebih luas, termasuk 10 pesawat pengisian bahan bakar KC-135R Stratotanker dan tiga pesawat angkut C-17 juga telah tiba di Diego Garcia dalam 48 jam terakhir.
Langkah-langkah ini ditambah dengan pengawasan regional yang lebih ketat, menunjukkan bahwa AS tengah meningkatkan kesiapannya untuk misi serangan presisi yang potensial.
Selain itu, Kelompok Serang Kapal Induk USS Carl Vinson telah meninggalkan Pasifik Barat dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju Laut Arab, tempat USS Harry S. Truman telah melakukan operasi menghadapi Houthi Yaman.
Konvergensi dua kelompok kapal induk ini semakin memperkuat spekulasi tentang persiapan aksi serangan AS terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah memberi Teheran waktu dua bulan untuk menyetujui kesepakatan nuklir baru, dengan peringatan akan konsekuensi jika Iran terus memajukan program nuklirnya.
AS khawatir dengan kemajuan Iran dalam program pengembangan senjata nuklir. Penilaian intelijen menunjukkan Iran semakin dekat untuk merakit perangkat senjata nuklir pertamanya. (RBS)