AIRSPACE REVIEW – RTX Corporation (sebelumnya Raytheon Technologies Corp.), mengumumkan keberhasilan demonstrasi penembakan langsung sistem peluncur bergerak otonom DeepStrike dalam latihan Project Convergence Capstone 5 Angkatan Darat AS.
DeepStrike menembakkan rudal baru buatan RTX yang dibuat berdasarkan program Joint Reduced Range Rocket.
Sistem ini dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan Forterra, Oshkosh Defense, dan Ursa Major.
DeepStrike memadukan sistem rudal presisi, teknologi self-driving, dan sasis kendaraan modular ke dalam satu peluncur otonom yang mampu beroperasi di lingkungan medan perang yang keras.
DeepStrike dirancang untuk beroperasi tanpa pengemudi manusia, yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas, kemampuan bertahan hidup lebih baik, dan kemampuan serangan presisi.
Menggabungkan platform kendaraan taktis FMTV A2 dan sistem elektronik dipasok oleh Oshkosh Defense.
RTX mengatakan peluncur tersebut mampu menembakkan berbagai ukuran rudal, meningkatkan daya tembak tanpa menambah beban logistik.
Selama beberapa tahun mendatang, tim pengembangan akan melakukan pengujian tambahan, termasuk operasi ofensif dan defensif di lingkungan yang diperebutkan.
Peluncur otonom DeepStrike ini diharapkan memainkan peran kunci dalam misi penembakan presisi di masa mendatang saat Angkatan Darat AS menjalankan strategi Operasi Gabungan Seluruh Domain. (RBS)