AIRSPACE REVIEW – Dua jet tempur buatan Korean Aerospace Industries (KAI) KF-21 Boramae dan FA-50 Fighting Eagle akan dibekali rudal jelajah KALCM Cheonryong yang dikembangkan di dalam negeri.
Saat ini rudal Cheonryong sedang menjalani rangkaian uji coba yang telah dimulai pada akhir tahun 2024. Uji coba dilaksanakan menggunakan jet FA-50.
Program pengembangan rudal Cheonryong dipimpin oleh Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) bekerja sama dengan LIG Nex1 dan Hanwha Aerospace.
Rudal tersebut dirancang setelah Korea Selatan mengakuisisi 260 rudal Taurus KEPD 350 dari Jerman dan mendapatkan transfer teknologinya.
Anggaran total untuk pengembangan rudal ini dilaporkan mencapai 810 miliar won (550,8 juta dolar AS), terdiri darikurang lebih 300 miliar won untuk pengembangan sistem dan 500 miliar won untuk produksi massal.
Sebanyak 200 rudal direncanakan akan diproduksi masal pada tahun 2029-2031.
Cheonryong termasuk rudal jelajah siluman dengan berat sekitar 1.300 kg dan panjang 4,9 m. Rudal dilengkapi mesin turbojet yang dapat mencapai kecepatan sekitar 0,9 Mach.
Rudal tersebut menggunakan panduan berupal sistem navigasi inersia dan GNSS dan pencari inframerah dengan panduan terminal. Circular Error Probable (CEP) rudal ini 1-2 m.
Rudal membawa hulu ledak yang kuat dan dirancang untuk menyerang target bawah tanah seperti pos komando.
Jangkauan Cheonryong melebihi 500 km saat dipasang pada KF-21 dan sekitar 350 km saat dibawa oleh FA-50 dengan beban bahan bakar rudal yang dikurangi.
Rudal jelajah Cheonryong Korea Selatan setara dengan rudal Taurus Jerman, SCALP EG Prancis, dan AGM-129 ACM Amerika Serikat. (RBS)