Tingkatkan kemampuan serangan maritim, RAAF mulai kerahkan rudal antikapal jarak jauh AGM-158C berjangkauan tembak 370 km

RAAF Super Hornet melepaskan rudal AGM-158CUS DoD

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Australia (RAAF) berhasil melakukan uji coba penembakan langsung Rudal Antikapal Jarak Jauh (LRASM) AGM-158C dari sebuah jet F/A-18F Super Hornet miliknya.

Kegiatan dilaksanakan di lepas pantai California dengan mendapat dukungan penuh dari Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dengan pengerahan pesawat peringatan dini dan kontrol udara E-7A Wedgetail, jet tempur elektronik EA-18G Growler, dan P-8A Poseidon.

Keberhasilan uii tembak langsung AGM-158C ini menandai langkah maju yang signifikan dalam kemampuan serangan maritim Australia.

Pemerintah Australia telah berinvestasi sebesar 895,5 juta dolar AS untuk memperoleh rudal antikapal jarak jauh ini.

Integrasi rudal tersebut ke dalam armada serang RAAF memperluas kemampuan Australia untuk menyerang target maritim pada jarak 370 km.

AGM-158C yang dikembangkan oleh Lockheed Martin merupakan salah satu rudal jelajah antikapal paling canggih yang saat ini beroperasi di seluruh dunia.

Kemampuan penargetan semi-otonom rudal ini memungkinkannya untuk mendeteksi, mengklasifikasikan, dan menyerang kapal perang permukaan musuh menggunakan sensor di atas kapal, tanpa terlalu bergantung pada platform eksternal seperti pesawat nirawak, satelit, atau radar jarak jauh.

Rudal ini melaju dengan kecepatan subsonik tinggi dan menggunakan profil penerbangan sea-skimming untuk menghindari deteksi radar musuh dan meminimalkan waktu respons.

AGM-158C membawa hulu ledak penetrator dan fragmentasi ledakan seberat 450 kg, yang secara khusus dirancang untuk melumpuhkan atau menghancurkan kapal perang besar seperti kapal perusak dan kapal induk.

Rudal dipandu oleh rangkaian sensor pasif multi-mode yang canggih, termasuk inframerah dan electronic support measure (ESM), yang dipadukan dengan algoritma penargetan otonom dan navigasi inersia berbantuan GPS.

Hal tersebut memastikan penargetan yang tepat di tengah lintasan dan fase akhir, bahkan di lingkungan tempat penanggulangan elektronik aktif.

Karakteristik silumannya, yang dicapai melalui desain penampang radar rendah dan penggunaan material penyerap radar, meningkatkan kemampuan bertahannya dengan mengurangi kemungkinan deteksi dan intersepsi oleh sistem pertahanan udara musuh yang canggih sekalipun. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *