AIRSPACE REVIEW – Presiden Rusia Vladimir Putin menargetkan negaranya jadi pemimpin teknologi pesawat tanpa awak (drone) pada tahun 2030. Ia memerintahkan kabinetnya untuk memastikan target ini tercapai pada waktu yang telah ditentukan.
“Pemerintah Rusia, dengan mempertimbangkan arahan yang dikeluarkan sebelumnya, akan memastikan percepatan pengembangan industri penerbangan nirawak untuk mencapai kepemimpinan teknologi di bidang ini pada tahun 2030,” bunyi pernyataan Kremlin yang diunggah di laman resmi Kremlin.
Ditambahkan bahwa pemerintah harus menetapkan indikator target spesifik yang menjadi ciri kepemimpinan tersebut serta mengalokasikan dananya.
Putin mengharapkan laporan awal sudah bisa disampaikan pada tanggal 1 Juni mendatang dan untuk diperbarui setiap enam bulan sekali.
Presiden Rusia menekankan agar pemerintah dan industri menetapkan langkah-langkah yang menyediakan penggunaan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan dan pengoperasian pesawat tak berawak.
Pemerintah Rusia ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan ini bersama dengan Platform Inisiatif Teknologi Nasional dan Sber.
Penugasan tersebut diberikan untuk tujuan meningkatkan kemandirian kendaraan udara tak berawak.
Seperti diketahui, sebelumnya Rusia tertinggal oleh negara-negara maju lainnya dalam hal pengembangan pesawat nirawak, baik drone untuk kepentingan sipil maupun untuk kepentingan militer.
Melalui upaya percepatan, Rusia pun akhirnya dapat menghasilkan sejumlah drone termasuk drone kamikaze Lancet dan Geran-2 yang telah terbukti keandalannya di medan tempur.
Demikian halnya dengan pengembangan drone berukuran besar seperti Orion, Sirius, dan Inokhodets.
Rusia bahkan sudah berhasil membuat pesawat tempur tanpa awak S-70 Okhotnik-B yang akan menjadi kekuatan kolaboratif di udara bersama jet tempur generasi kelima Rusia Su-57. (RNS)