AIRSPACE REVIEW – Mundurnya pasukan Ukraina dari wilayah Kursk telah meninggalkan serangkaian persenjataan modern yang dengan cepat direbut oleh pasukan Rusia.
Berawal pada 25 Februari 2025, sekelompok drone canggih Rusia melancarkan serangan dahsyat ke jalur pasokan utama yang mendukung garnisun Ukraina di Sudzha, Kursk.
Dalam waktu singkat, drone Rusia melumpuhkan banyak kendaraan perang Ukraina.
Dua minggu kemudian, pasukan Ukraina yang terdiri dari 10.000 tentara dari beberapa brigade, mundur dari Kursk.
Karena kekurangan pasokan dan menghadapi isolasi, pasukan Ukraina berusaha mundur di bawah kegelapan malam hari, meninggalkan senjata berat miliknya.
Beberapa senjata rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi, sementara yang lain dalam kondisi baik ditinggalkan begitu saja karena tergesa-gesa.
Peralatan perang yang ditinggalkan mencakup tank M1 Abrams dan kendaraan tempur infanteri M2 Bradley, keduanya dipasok oleh Amerika Serikat.
Lalu kendaraan lapis baja Bushmaster sumbangan Australia, BMC Kirpi II dari Turkiye, juga Kozak MRAP buatan dalam negeri Ukraina.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kendaraan perang milik Ukraina ditarik ke Rusia sebagai trofi perang.
Dilaporkan, militer Ukraina telah kehilangan sekitar 500 kendaraan dan peralatan berat setelah delapan bulan pertempuran di Kursk. (RBS)