Lima kapal selam rudal berpemandu bertenaga nuklir Rusia terdeteksi 60 km di Semenanjung Kola dekat perbatasan Norwegia

Lima kapal selam nuklir Rusia terdeteksi di dekat NorwegiaVia X

AIRSPACE REVIEW – Lima kapal selam rudal berpemandu bertenaga nuklir (SSGN) milik Angkatan Laut Rusia pada 11 Maret 2025 terdeteksi oleh satelit komersial sedang berlabuh di Zapadnaya Litsa, pangkalan militer rahasia di Semenanjung Kola dekat perbatasan Norwegia.

Kelima kapal selam tersebut masing-masing terdiri dari tiga kapal kelas Oscar II, satu kapal selam kelas Yasen, dan satu kapal selam kelas Yasen-M yang lebih canggih.

Foto tangkapan satelit, yang diunggah di media sosial X, menggarisbawahi Angkatan Laut Rusia yang mengerahkan armada kapal selamnya ke salah satu pos terdepan Rusia di Arktik yang sangat strategis.

Terletak hanya 37 mil (60 km) dari wilayah NATO, Zapadnaya Litsa berfungsi sebagai pusat penting bagi Armada Utara Rusia. Keberadaan kapal selam di pangkalan tersebut sekaligus menyiratkan langkah pengamanan Rusia di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Kedekatan pangkalan tersebut dengan Laut Barents dan perannya dalam mengamankan strategi pertahanan benteng Rusia, telah menarik perhatian para analis militer.

Kapal selam yang terdeteksi ini merupakan gabungan dari kapal selam era Soviet dan teknologi mutakhir yang dikembangkan Moskow. .

Kapal kelas Oscar II yang pertama kali ditugaskan pada tahun 1980-an, telah mengalami peningkatan untuk membawa rudal jelajah modern, sementara kelas Yasen dan Yasen-M termasuk di antara kapal paling canggih yang dibangun untuk kemampuan siluman dan serangan jarak jauh.

Kapal selam tersebut merupakan peninggalan Perang Dingin, yang awalnya dirancang untuk melawan kapal induk AS dengan salvo rudal antikapal.

Dengan jangkauan hingga 2.500 km, rudal Kalibr yang melengkapi persenjataan kapal selam ini memungkinkan Rusia untuk menyerang target di seluruh Eropa atau jauh ke dalam Kutub Utara

Menurut catatan Jane’s Defence Weekly, setidaknya enam kapal selam Oscar II masih aktif di armada Rusia, dengan upaya modernisasi yang memperpanjang masa operasionalnya hingga tahun 2030-an.

Sementara kapal selam kelas Yasen merupakan lompatan maju dalam rekayasa angkatan laut Rusia.

Kapal utama kelas Yasen, yakni Severodvinsk, mulai beroperasi pada tahun 2014 setelah bertahun-tahun mengalami penundaan pengembangan. Kapal selam ini disinyalir sebagai salah satu kapal selam paling senyap dalam inventaris Rusia.

Analis di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mencatat bahwa kelas Yasen dapat membawa kombinasi rudal hipersonik Kalibr, Oniks, dan mungkin Zircon. Rudal hipersonik yang disebut terakhir, memiliki kecepatan melebihi Mach 8 dan jangkauan hingga 1.000 km.

Sementara Yasen-M, varian yang disempurnakan, memiliki fitur siluman yang ditingkatkan, elektronik yang ditingkatkan, dan awak yang lebih sedikit.

Konvergensi kapal selam di Zapadnaya Litsa menimbulkan pertanyaan tentang niat Rusia saat es Arktik surut dengan dimulainya musim semi, tulis Bulgarian Military.

Secara historis, pangkalan tersebut kurang dapat diakses selama bulan-bulan musim dingin, ketika es dan cuaca buruk membatasi pergerakan angkatan laut. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *