AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) resmi mengakhiri penggunaan pesawat angkut Kawasaki C-1 pada Maret 2025 ini setelah lebih dari lima dekade berdinas.
Sebanyak empat pesawat C-1 yang tersisa telah menjalani penerbangan terakhirnya dalam tiga hari berturut-turut dari tanggal 12-14 Maret.
Berdasarkan sejarahnya, pada pertengahan 1960-an JASDF mulai mencari pesawat angkut pengganti untuk Curtiss C-46 Commando buatan Amerika Serikat yang sudah tua.
JASDF selanjutnya menghubungi Nihon Aircraft Manufacturing Corporation (NAMC) untuk mengembangkan pesawat angkut dalam negeri.
NAMC menunjuk perusahaan Kawasaki bertindak sebagai kontraktor utama, dan perusahaan lokal lainnya ditugaskan untuk memproduksi bagian-bagian lainnya.
Prototipe XC-1 terbang pertama kali terbang pada 12 November 1970 dan diserahkan kepada Badan Pertahanan pada Februari 1971 untuk pengujian.
Pada tahun 1972 pesawat pertama dengan kode resmi C-10 mulai diserahkan kepada JASDF. Total sebanyak 31 unit C-1 diproduksi oleh Kawasaki.
Pada akhir 1990-an, JASDF mulai memikirkan calon pengganti C-1 dengan pesawat yang lebih besar dan kuat.
Perusahaan Kawasaki kembali dipercaya untuk mengembangkannya. Prototipe pesawat dengan kode XC-2 sukses melakukan perdana pada 26 Januari 2010.
Selanjutnya, pada 30 Juni 2016, pesawat yang menyandang kode resmi C-2 mulai diserahkan kepada JASDF. Sebanyak 15 pesawat kini telah diserahkan, dari 22 yang dipesan. (RBS)