AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Aljazair dikabarkan mulai mengoperasikan sejumlah jet tempur Su-35 buatan Rusia. Pesawat dioperasikan dari Pangkalan Udara Oum Bouaghi.
Laporan menunjukkan bahwa Su-35 yang dikirim ke Aljazair awalnya dipesan oleh Mesir pada tahun 2018, tetapi kemudian dibatalkan karena tekanan politik dari Barat.
Analis memperkirakan, keputusan Aljazair untuk menerima Su-35 terkait dengan penundaan jadwal produksi Su-57 dan sebagai solusi sementara.
Beberapa sumber melaporkan, keputusan ini dipengaruhi oleh persyaratan akuisisi yang hemat biaya, ketersediaan pesawat, dan kebutuhan untuk mempertahankan kesiapan tempur sambil menunggu kedatangan Su-57.
Aljazair dilaporkan mengakuisisi Su-57 dari Rusia pada tahun 2021 dan menjadi pelanggan asing pertama jet tempur generasi kelima Rusia tersebut.
Bahkan ada laporan yang menyebut pilot Aljazair telah menjalani pelatihan di Rusia.
Mengingat kendala produksi yang sedang berlangsung dan prioritas pengadaan Angkatan Udara Rusia, jadwal pengiriman untuk Aljazair masih belum pasti.
Su-57 direncanakan untuk menggantikan pencegat MiG-25 Aljazair yang sudah pensiun.
Angkatan Udara Aljazair saat ini mengoperasikan lebih dari 70 pesawat tempur multiperan Su-30MKA.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa Aljazair mungkin juga mempertimbangkan program peningkatan untuk armada Su-30MKA-nya, dengan mengintegrasikan elemen-elemen dari Su-35, seperti mesin AL-41F-1S dan radar Irbis-E untuk mengoptimalkan logistik dan standarisasi kinerja. (RBS)
Jatah SU35 Mesir bukannya sudah di alihkan ke Iran, berarti Aljazair ambil stoknya Ruskie dong