AIRSPACE REVIEW – Setelah berbulan-bulan melakukan perdebatan dan analisis internal, Angkatan Udara AS (USAF) tampaknya telah mencapai keputusan mengenai dua program besar yang sedang dikembangkan terkait biaya pengembangannya yang besar.
Dalam perkembangan terkini, USAF telah merekomendasikan penghentian program Sistem Pengisian Bahan Bakar Udara Generasi Berikutnya (Next-Generation Air Refueling System – NGAS).
Analisis terbaru USAF menyarankan untuk tetap melanjutkan pengembangan NGAD (Next Generation Air Dominance) dengan syarat harus menghentikan program NGAS yang disiapkan sebagai pendukung jet tempur generasi keenam.
Seperti diketahui, jet tempur siluman NGAD kini menjadi prioritas utama bagi USAF setelah China berhasil ‘menelikung’ AS dan menerbangkan prototipe jet tempur generasi keenam rancangannya.
Baik jet tempur NGAD maupun tanker siluman NGAS memiliki biaya pengembangan yang sangat besar.
Sebelumnya, proyek NGAS ini telah diminati kontraktor pertahanan besar AS, seperti Lockheed Martin, Boeing, dan Northrop Grumman.
Meskipun program NGAS harus ditinggalkan, masih ada alternatif lain seperti proposal tanker tak berawak yang lebih kecil dan lebih murah. Seperti proposal dari Boeing, yang menawarkan MQ-25 Stingray berbasis operasional dari darat.
Tanker siluman kecil ini masih memungkinkan peningkatan jangkauan bagi jet tempur USAF dan dengan biaya lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk menerjunkan tanker siluman NGAS berukuran besar. (RBS)