AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) secara resmi telah menetapkan dua finalis pengembangan pesawat tempur nirawak (UCAV). Keduanya adalah General Atomics dengan kode YFQ-42A dan Anduril Industries dengan YFQ-44A.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Jenderal David W. Allvin di Simposium Perang Asosiasi Angkatan Udara & Antariksa 2025 di Aurora, Colorado.
Penamaan resmi FYQ ini mengikuti sistem penamaan yang ditetapkan USAF.
Huruf “Y” menunjukkan bahwa pesawat ini adalah prototipe, “F” mengidentifikasi pesawat ini sebagai pesawat tempur, dan “Q” menunjukkan sifatnya yang tak berawak.
Kedua UCAV tersebut dikembangkan sebagai bagian dari Increment 1 program Collaborative Combat Aircraft (CCA).
YFQ-42A dan YFQ-44A terutama dirancang untuk menjalankan tempur misi udara ke udara, di mana mereka akan beroperasi bersama pesawat tempur berawak seperti F-35A Lightning II.
Drone ini akan berfungsi sebagai Loyal Wingman yang mendukung pesawat tempur berawak dalam skenario pertempuran dengan memperluas jangkauan sensornya, serta menyediakan daya tembak tambahan.
Ditargetkan, satu pesawat tempur berawak dapat mengendalikan beberapa CCA sekaligus, menciptakan kekuatan jaringan yang meningkatkan kesadaran situasional dan efektivitas tempur.
Di luar peran mereka dalam pertempuran udara ke udara, UCAV ini diharapkan mampu melakukan peperangan elektronik, pengintaian dan misi pengawasan.
Berdasarkan rencana pengadaan saat ini, USAF berencana untuk memperoleh antara 100 dan 150 UCAV di bawah Inkremen 1 program CCA.
USAF juga akan mengembangkan Inkremen 2, dengan memperkenalkan UCAV lebih canggih dan serbaguna yang mampu menangani berbagai profil misi yang lebih luas.
Dalam jangka panjang, USAF telah mengindikasikan bahwa mereka dapat mengintegrasikan lebih dari 1.000 CCA ke dalam struktur kekuatan operasionalnya. (RBS)