AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Inggris pada 2 Maret 2025 mengumumkan komitmen untuk memasok Ukraina dengan lebih dari 5.000 rudal pertahanan udara guna melindungi infrastruktur penting negeri itu dari serangan udara Rusia.
Rudal yang akan dikirimkan adalah Lightweight Multirole Missile (LMM), senjata berpemandu presisi yang diproduksi oleh Thales UK di Belfast.
LMM merupakan senjata yang ringkas namun ampuh, dirancang untuk penyebaran cepat di berbagai platform. Rudal memiliki berat 13 kg, panjang 1,3 m, dan diameter 7,6 cm.
Rudal dibekali motor roket berbahan bakar padat, dapat mencapai kecepatan melebihi 1,5 Mach (1.850 km/jam), dengan jangkauan 6 km.
Dibekali dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 3 kg dan dilengkapi dengan sekering jarak dekat, menghasilkan efek fragmentasi yang dioptimalkan untuk menghancurkan target.
LMM memiliki sirip yang dapat dilipat dan membentang 30 cm saat diluncurkan, sehingga memungkinkan LMM untuk bermanuver dengan presisi.
Rudal ini mengintegrasikan pelacak laser semi-aktif, yang diarahkan oleh penunjuk eksternal, dengan pelacak inframerah secara otomatis melacak tanda panas, sehingga menghasilkan kesalahan melingkar (CEP) kurang dari 1 m saja.
Sebagai platform peluncur utama untuk LMM adalah sistem Starstreak High Velocity Missile (SHVM).
Sebagai rudal multiguna, LMM dapat digunakan untuk melumpuhkan drone, pesawat sayap tetap, helikopter, perahu kecil, kendaraan lapis baja, dan formasi infanteri. (RBS)
Padahal Amerika ingin mendamaikan tapi Inggris maupun Nato ingin perang berkepanjangan, seperti itulah Nato masalah sentimen idiologi atau kebangsaan, seperti hancurnya Irak, Libiya, Suriah karena Nato, makanya Dunia ini memerlukan Negara Rusia, Cina, korut , Iran, untuk menandingi Nato maupun Amerika.