AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Kerajaan Maroko telah menerima enam helikopter serang Boeing AH-64E Apache Guardian pertamanya dari 24 yang dibeli.
Helikopter gelombang pertama tiba di Pangkalan Udara ke-7 di Khouribga, Maroko. Pengiriman berikutnya dijadwalkan secara bertahap hingga pertengahan tahun 2026.
Maroko menandatangani perjanjian dengan Departemen Pertahanan AS untuk membeli 24 helikopter serang AH-64E Apache Guardian pada Juni 2020.
Helikopter yang diterima Maroko telah menjalani peningkatan radar kendali senjata Longbow dengan jangkauan deteksi 16 km, meningkat dari 8 km pada versi terdahulu.
Secara total, Kerajaan Maroko membeli 18 radar Longbow, lebih sedikit dari helikopter yang dibeli. Tingginya biaya radar menjadi penyebab tidak semua helikopter dengan sistem tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Maroko giat melakukan akuisisi sistem persenjataan strategis untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya.
Rabat di antaranya membeli sistem rudal antipesawat Barak-8 dari Israel, 36 howitzer gerak sendiri Caesar, 36 howitzer gerak sendiri Atmos 2000, 18 HIMARS, serta rudal ATACMS dan 200 kendaraan lapis baja Cobra II.
Maroko juga mendirikan anak perusahaan Turki Baykar di negaranya. Perusahaan bernama Atlas Defense ini akan melakukan desain, manufaktur, dan pemeliharaan UAV serta peralatan penerbangan di Maroko. (RNS)