AIRSPACE REVIEW – Kabar baik, prototipe drone Elang Hitam buatan dalam negeri akan menjalani uji coba penerbangan perdananya dalam waktu dekat, diperkirakan bulan depan.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan kepada awak media pada 26 Februari 2025.
Seperti diketahui, drone kelas MALE (medium altitude long endurance) ini dikembangkan oleh konsorsium riset nasional yang dibentuk pada 2017.
Konsorsium tersebut terdiri dari Kementerian Pertahanan RI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung, PTDI dan PT LEN Industri. Kemudian pada 2019 bertambah satu anggota, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selanjutnya pada 2019, PTDI dan BPPT (sekarang melebur ke dalam BRIN) meluncurkan prototipe pertama Elang Hitam.
Awalnya drone ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan militer dalam negeri. Namun pada 2020, BRIN mengumumkan program pengembangannya dialihkan dari versi militer menjadi drone sipil.
Kepala BRIN (saat itu) Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pengalihan itu karena ada kendala penguasaan sejumlah teknologi kunci. Keputusan itu juga terkait hasil uji terbang Elang Hitam yang gagal pada 2021.
Selanjutnya, berdasarkan hasil Rapat Pleno Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada Oktober 2024, pengembangan Elang Hitam untuk kebutuhan militer kembali berlanjut dan dipimpin oleh PTDI sebagai lead integrator atau pemadu utama program.
Untuk spesifikasinya, Elang Hitam berdimensi panjang 8,6 m, rentang sayap 16 m, tinggi 2.6 m dengan muatan bawaan mencapai 300 kg.
Drone dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 1.300 kg ini dibekali satu mesin Rotax 915 iS turbocharged 104 kW (139 hp).
Elang Hitam dirancang dapat terbang dengan kecepatan maksimum 235 km/jam, ketinggian hingga 9.000 m dan jangkauan 250 km atau daya tahan 24 jam di udara. (RBS)
Sangat kasihan dg nasib drone ini…lama sekalii bikinnya….