Pertama kalinya, Yak-130 Iran dikerahkan untuk mencegat dan menghancurkan drone musuh

Yak-130 IranIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Dalam latihan militer Zolfagar 1403 pada 24 Februari 2025, Angkatan Udara Iran (IRIAF) untuk pertama kalinya mengerahkan jet latih tempur baru Yak-130 miliknya dalam misi tempur.

Latihan perang yang melibatkan semua cabang Angkatan Bersenjata Iran tersebut dilaksanakan di wilayah yang luas yang membentang dari Samudra Hindia utara hingga pantai Makran di Iran tenggara.

Brigadir Jenderal Alireza Sheikh, juru bicara latihan tersebut, mengatakan Yak-130 dikerahkan bersama dua MiG-29 untuk mencegat dan menetralisir drone musuh yang disimulasikan.

Dalam misi terkoordinasi, pilot MiG-29 pertama-tama mendeteksi dan melacak target sebelum menyampaikan data ke Yak-130, yang kemudian berhasil menghancurkannya menggunakan rudal antipesawat.

Keberhasilan tersebut menunjukkan koordinasi dan respons IRIAF, sekaligus menegaskan kemampuan Yak-130 untuk diintegrasikan ke dalam operasi udara bersama jet tempur yang lebih berat.

Seperti diketahui, IRIAF mulai menerima gelombang pertama jet latih tempur canggih Yak-130 dari Rusia pada September 2023.

Yak-130 digunakan oleh Iran untuk melatih para calon pilot jet Su-35 yang juga diakuisisi dari Rusia.

Tak hanya menjadi pesawat latih, Yak-130 memiliki kemampuan untuk melakukan misi serangan.

Dengan delapan gantungan senjata di bawah sayapnya, Yak-130 dapat membawa hingga 3.000 kg persenjataan.

Rangkaian senjata yang dapat diangkut oleh jet berjulukan Mitten tersebut mencakup bom tak berpemandu dan berpemandu, pod roket B-8 dan B-13, pod kanon GSh-23, serta rudal udara ke udara R-73 dan rudal udara ke permukaan Kh-25.

Konfigurasi ini memungkinkan Yak-130 untuk menyerang target udara dan darat secara efektif sambil mempertahankan fleksibilitas dalam pertempuran asimetris.

Salah satu keunggulan utama Yak-130 adalah kinerja penerbangannya. Didukung oleh dua mesin turbofan AI-222-25, pesawat ini dapat mencapai kecepatan maksimum 1.050 km/jam serta jangkauan operasional melebihi 2.500 km. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *